“Makanya saya beranikan tahun 2020 untuk meluncurkan Program SAMISADE, tapi karena pandemi harus ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, akhirnya tidak jadi. Namun tahun 2021 kita beranikan untuk luncurkan, Alhamdulilah penanganan Covid-19 berjalan, program pembangunan infrastruktur melalui SAMISADE juga berjalan,” terang Ade Yasin.
Lanjut Ade Yasin menyatakan, saat dilantik menjadi Bupati Bogor pada tahun 2018, saat itu dari 416 masih ada 45 desa tertinggal, namun ia bertekad dalam kurun waktu 2 tahun akan menuntaskan 45 desa tertinggal. Tahun pertama 41 desa tertinggal dapat dituntaskan dan sisa 4 desa tetinggal di tuntaskan di tahun ke 2.
“Sekarang sudah zero desa tertinggal, dengan SAMISADE ini kami ingin desa-desa maju, perekonomiannya lebih lancar,” tuturnya.
Ungkapnya, banyak cerita menarik dari setiap desa terkait Program SAMISADE ini, salah satunya desa di wilayah Kecamatan Citeureup, ada jalan di Desa Tarikolot yang selama 20 tahun tidak bisa dibuka dan tidak tersentuh pembangunan. Dengan SAMISADE akhirnya terbukalah jalan tersebut, dulu diberi nama Jalan Mustahil setelah diresmikan oleh Bupati Bogor kini namanya berubah menjadi Jalan Alhamdulilah.
“Banyak cerita diberbagai desa kaitan SAMISADE ini, tahun 2022 Program SAMISADE ini akan kita luncurkan lagi. Jangan takut pasti akan kita siapkan bahkan sebelum saya pensiun tahun 2023 akan saya anggarkan untuk tahun 2024,” tandasnya.
Berikut Hasil Program SAMISADE di 8 Desa se-Kecamatan Leuwisadeng