RSUD Leuwiliang Terus Berikan Pelayanan Maksimal

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR Tengah ramai diperbincangkan beredar sebuah video seorang Kepala Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor terlihat emosi dan memarahi petugas RSUD Leuwiliang. Dalam video tersebut Kades mengutarakan kekecewaannya terkait pelayanan pihak rumah sakit.

Menanggapi hal tersebut, dalam rilis resmi RSUD Leuwiliang, Kasubag Umum RSUD Leuwiliang, Muhtar Lintang menjelaskan kronologi kejadian dalam video yang terlanjur viral itu. Menurut pihak rumah sakit, pasien atasnama Yanti Widayanti, umur 52 warga Kampung Sadeng RT 001/002, Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng datang dengan ambulan Puskesmas masuk IGD pukul 16:45 WIB di Triase Merah dan langsung ditangani petugas.

“Sementara pasien ditangani petugas IGD, keluarga mendaftar di Sentral Opname pada jam 16:59 WIB, selesai keluarga mendaftar, ternyata pasien meninggal dunia jam 17:30 WIB,” tutur pihak RSUD Leuwiliang dalam rilis yang diterima, Jumat (18/3/2022).

Kemudian, pihak keluarga membutuhkan mobil jenazah untuk mengantar jenazah pulang. Namun, diinformasikan oleh kasir bahwa mobil jenazah sedang mengantar jenazah lain ke Cianten.

“Sudah disampaikan oleh petugas kami kepada kades apabila mau mengunakan mobil jenazah harus nunggu mobil kembali dari Cianten dengan perkiraan waktu satu jam lebih,” terangnya.

BACA JUGA :  Potato Wedges ala Kafe, Cemilan Renyah dan Gurih yang Bikin Nagih

Setelah keluarga menerima informasi mobil jenazah sedang dipakai ke tempat yang cukup jauh dan terlalu lama untuk menunggu, keluarga memutuskan untuk menggunakan kendaraan sendiri, dengan demikian keluarga membatalkan pendaftarannya diawal.

“Pada saat itu, suasana masih tetap baik-baik saja dan saat itu jenazah masih berada di dalam ruang IGD. Sekitar jam 17:36 WIB keluarga minta bantuan kepada security untuk membantu mengeluarkan jenazah dari dalam ke luar IGD, oleh karena sudah tersedia mobil SIAGA Desa Cintamanik di lobby IGD,” tuturnya.

Tiba – tiba Jaro Kepala Desa Sadeng marah-marah terkait ketidak adaan mobil jenazah sambil menunjuk-nunjuk kearah ambulan rujukan di garasi ambulan . Dengan mengatakan bahwa itu banyak ambulan kenapa tidak bisa dipakai.

“Satpam kami menjelaskan kalau mau memakai mobil jenazah mohon sabar menunggu datang dari Cianten antar jenazah lain. Penjelasan terkait dengan ambulan sudah tidak digubris lagi oleh kepala desa yang marah. Termasuk penjelasan satpam yang lainnya terkait fungsi ambulan rujukan yang ditunjuk oleh Kades bukan untuk jenazah, tapi tetap tidak didenger juga,” tambahnya.

Kendati demikian, petugas RSUD Leuwiliang tetap membantu memasukkan jenazah ke dalam mobil siaga Desa Cintamanik sambil terus dimarahi kepala desa. Pukul 17:50 WIB jenazah berangkat dengan mengunakan mobil siaga Desa Cintamanik.

BACA JUGA :  Wajib Coba, Aktivitas Seru Camping Ground di Harris Sentul Bogor

Pada dasarnya, RSUD Leuwiliang selalu berusaha melayani secara maksimal kepada pasien agar terciptanya pelayanan yang ramah, nyaman dan responsif. Namun, beredarnya potongan video tersebut, terkesan mendiskreditkan pihak RSUD Leuwiliang.

“Tentu saja dalam melayani, terkadang ada miskomunikasi antara pihak rumah sakit dengan keluarga pasien, namun disayangkan masalah kecil suka dibesar – besarkan, padahal kami pihak rumah sakit berusaha keras untuk selalu memberikan pelayanan yang maksimal agar hal- hal yang tidak diinginkan tidak terjadi,” ungkapnya.

Perlu diketahui, petugas RSUD Leuwiliang bekerja sesuai protap dan SOP yang ada di rumah sakit. Pihak RSUD Leuwiliang meminta agar masyarakat atau keluarga pasien mengetahui peruntukan mobil ambulan dengan mobil jenazah dan penggunaannya pun harus melalui prosedur.

“Tidak ada istilah pihak rumah sakit mempersulit keluarga pasien untuk penggunaan mobil ambulan maupun mobil jenazah milik RSUD Leuwiliang. Fasilitas yang ada di rumah sakit sepenuhnya peruntukannya digunakan untuk pasien,” pungkasnya. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================