Kades Sipak Bermain Cantik, Bumdes Jadi Wadah Staf yang Tak Sejalan

BOGOR-TODAY.COM, BOGORBadan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Sipak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dibuat mengamabang oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sipak itu sendiri. Ketidak pastian nasib Bumdes itu, dirasakan langsung para pengurusnya.

“Kami ingin tahu kejelasan kami di Bumdes ini, apakah ini akan raning well (berjalan dengan baik,red) atau hanya untuk sekedar perencanaan saja,” ungkap Ketua Bumdes Desa Sipak, Ahmad Burhanuddin Ibrahim kepda wartawan beberapa waktu lalu.

Kerja keras Burhan bersama timnya seperti tak mendapat apresiasi dari kepala Desa Sipak, pasalnya hingga saat ini, program kerja yang diajukan sejak desember tahun lalu pun belum disetujui kepala desa baik secara penganggaran maupun pelaksanaan program.

“Sampe kami keluar dua kali, bubar masuk lagi, bubar masuk lagi, dua kali bubar karena kami merasa hanya diberi janji – janji palsu,” beber Burhan.

BACA JUGA :  Kota Bogor Tuan Rumah Skena Jawa Barat 2024, Tingkatkan Kinerja Hilirisasi Perkebunan

Kekecewaan yang lebih parah justru dialami Bendahara Bumdes Sipak, Muhammad Yusuf. Kades Sipak Agung bermain cantik, seperti ingin menyingkirkan Yusuf dari posisi staf desa dengan memasukan Yusuf menjadi bendahara Bumdes, padahal Bumdes itu sendiri tidak jelas prospeknya.

“Saya dimutasi secara mendadak. Coba dipikir, apakah pantes seorang Sekretaris Desa (Sekdes) ngetok-ngetok rumah saya jam 9 malem sambil bawa surat pengunduran diri saya dan meminta saya untuk menandatanganinya,” tutur Yusuf.

Kekesalan terhadap Pemdes Sipak pun diutarakan Sekretaris Bumdes Sipak, Tanu Sanjaya. Dirinya kecewa dengan Sekdes Sipak yang selalu mangkir dengan janjinya dengan berbagai alas an.

“Tetap yang kita pegang kan janji beliau, sampai duakali kita mengundurkan diri dari Bumdes Sipak karena merasa kecewa dengan sikap kades dan sekdes Sipak,” imbuh Tanu.

BACA JUGA :  Pimpin Upacara Hari Otonomi Daerah ke-28, Sekda Kota Bogor Sampaikan Pesan Mendagri

Sementara itu, saat dihubungi via WA, Sekretaris Desa (Sekdes) Sipak, Firdaus punmengakui dosanya. Dia membenarkan kedatangannya ke rumah Yusuf bukan dijam kerja. Alsannya, Yusuf tidak mengikuti rapat sampai selesai dan belum melakukan tanda tangan.

“Iya bro itu  benar, tapi jamnya aja yang salah. Saya habis magrib setelah dari desa ke rumah Yusuf, itupun alasan saya ke sana karena dari awal kegiatan Yusuf tidak mengikuti sampai selesai, yang akhirnya saya ke sana karena yang belum tanda tangan hanya  dia. Saya kesan pun 3 orang sama staf desa dan rekan Bumdes pak Tanu, namun pak Tanu tak lama pulang dan pada saat itu pengukuhan pengurus Bumdes dan serah terima jabatan,” kilah dia. (Didin/CR)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================