telepon
Penyebab Seseorang Menghindari Komunikasi Lewat Telepon. Foto : Ilustrasi.

BOGOR-TODAY.COM – Bagi beberapa orang, suara dering telepon sangatlah mengganggu. Hal ini membuat mereka menghindari mengangkat telepon, terutama dari orang yang tidak dikenal atau tidak terlalu dekat.

Sebuah studi yang dilakukan Pew Research Center juga menunjukkan, para remaja cenderung menganggap berbicara lewat telepon merupakan komunikasi yang intim dan terbatas untuk orang terdekat saja. Oleh sebab itu, mereka pun lebih memilih berkomunikasi lewat pesan singkat ataupun media sosial.

Apakah Anda termasuk orang yang sering enggan mengangkat telepon ataupun mengobrol lewat telepon? Apa sebenarnya penyebab seseorang tidak suka ditelepon menurut pandangan psikolog? Berikut penjelasannya.

telepon
Calling plumber. Worried young long-haired woman in casual clothes crouching near sink talking on smartphone in modern kitchen at home

Penyebab Seseorang Tidak Suka Ditelepon

Terdapat beberapa penyebab seseorang menghindari komunikasi via telepon atau benci berbicara di telepon. Berikut di antaranya:

  1. Gangguan Kecemasan

Phone anxiety bisa menjadi penyebab utama seseorang tidak suka ditelepon. Phone anxiety adalah ketakutan berlebih terhadap komunikasi lewat telepon yang menimbulkan gejala kecemasan berupa jantung berdebar hingga sesak napas.

Kondisi yang juga disebut fobia telepon tersebut merupakan bagian dari gangguan kecemasan sosial atau SAD (social anxiety disorder). Fobia ini biasanya dipicu oleh ketidakpastian serta makna obrolan yang ambigu di telepon.

Ekspresi lawan bicara terkait pesan yang disampaikan lewat telepon pun tidak bisa diketahui dengan pasti. Hal ini membuat orang dengan phone anxiety berpikiran bahwa lawan bicaranya mungkin akan memberikan respons yang tidak menyenangkan, sehingga munculah kecemasan.

  1. Karakter Pemalu

Menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, orang yang pemalu bisa saja benci ditelepon karena adanya kecemasan pada aspek sosial. Ia menjadi bingung harus merespons apa ketika ditelepon.

“Perasaan deg-degan bisa muncul saat ditelepon. Ini karena tidak ada waktu untuk memikirkan respons yang tepat dibandingkan ketika ngobrol lewat pesan singkat,” ujarnya.

Rasa malu untuk berkomunikasi lewat telepon juga umum dialami oleh orang introvert. Karakternya yang cenderung tertutup terhadap lingkungan sosial membuat orang  introvert tidak suka ditelepon.

  1. Sulit Berkomunikasi Secara Efektif di Telepon
BACA JUGA :  Wajib Perhatikan Ini, 5 Penyebab Trombosit Turun yang Perlu Diketahui

Ketidakmampuan merespons dengan cepat obrolan melalui telepon bisa membuat seseorang enggan mengangkat telepon ataupun menelepon. Ia mungkin merasa kewalahan ketika harus berbicara di telepon dan berjuang mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan.

Kondisi ini pun tidak hanya terjadi pada orang pemalu atau memiliki masalah kecemasan sosial. Melansir VeryWell Mind, individu dengan keterampilan berbicara di publik sekalipun bisa kesulitan untuk berkomunikasi secara efektif lewat telepon.

Hal tersebut kemungkinan berkaitan dengan sulitnya mengetahui ekspresi lawan bicara di percakapan telepon.

  1. Tidak Sabar

Beberapa orang enggan berbicara via telepon, karena mereka tidak sabar dan tidak bisa menoleransi hal-hal yang memakan waktu. Biasanya, orang yang tidak sabar akan merasa bahwa komunikasi lewat telepon hanya membuang waktu.

Terlebih, ketika topik pembicaraan bisa disampaikan lewat teknologi lain seperti pesan singkat atau email.

Cara Mengatasi Rasa Tidak Suka Percakapan Telepon

Jika Anda berada di fase sangat membenci komunikasi melalui telepon, cara-cara ini bisa membantu Anda menghadapinya.

  1. Memastikan Lawan Bicara Bisa Ditelepon

Jika memang Anda diharuskan untuk menelepon terlebih dahulu, cobalah konfirmasi kesediaan lawan bicara untuk ditelepon. Hal ini akan mengurangi kecemasan terkait waktu yang tepat untuk menelepon orang tersebut.

Selain itu, Anda juga bisa mengetahui apakah lawan bicara mau ditelepon atau tidak. Apabila lawan bicara tidak bisa mengangkat telepon, tanyakan kapan waktu yang tepat untuk bisa meneleponnya kembali.

  1. Menyiapkan Naskah

Sebelum menelepon, tuliskan hal yang ingin Anda sampaikan menjadi sebuah naskah. Hal ini akan membantu Anda merespons pesan yang disampaikan lawan bicara nantinya.

Lalu, Anda bisa berlatih terlebih dahulu dengan naskah tersebut sebelum benar-benar berbicara lewat telepon.

  1. Berlatih dengan Teman
BACA JUGA :  Ravindra Titip Ribuan Bibit Pohon Ke Peserta Upacara Hardiknas di Sukajaya

Berlatihlah melakukan percakapan lewat telepon dengan teman atau orang terdekat lainnya. Anda bisa melatih respons yang baik dan efektif terhadap lawan bicara dalam suatu panggilan telepon.

Disampaikan oleh Psikolog Gracia, latihan akan membuat Anda terbiasa serta beradaptasi dengan panggilan telepon. Jika hal ini sering dilakukan, Anda akan lebih nyaman dan terbiasa berkomunikasi via telepon.

  1. Tentukan Tujuan Telepon

Sebelum telepon berlangsung, pastikan Anda memiliki tujuan jelas yang ingin disampaikan. Hal ini akan membantu Anda mengarahkan kembali tujuan awal obrolan ketika percakapan menjadi di luar topik ataupun mengarah ke emosi negatif.

  1. Lebih Sering Mengangkat Telepon

Terus menghindari telepon yang masuk atau hanya sesekali mengangkat telepon yang penting akan membuat Anda kelelahan. Cobalah lebih sering mengangkat telepon agar Anda menjadi terbiasa.

Anda juga bisa lebih sering membuat reservasi tempat makan ataupun layanan jasa lainnya untuk bisa berlatih berbicara di telepon.

  1. Pahami Hal yang Anda Rasakan

Jika muncul reaksi dalam diri Anda saat berbicara melalui telepon, pahami perasaan tersebut dan temukan cara untuk mengatasinya. Misalnya, ketika Anda merasa cemas saat berbicara di telepon, tuliskan hal yang dirasakan dalam sebuah jurnal. Ini akan membantu Anda mengenali kekhawatiran yang terjadi dan cara mengatasinya.

  1. Meminta Bantuan Profesional

Jika Anda merasa sangat cemas dan mengalami serangan panik saat mengangkat telepon, cobalah untuk melakukan pemeriksaan ke psikolog atau psikiater.

Nantinya, psikolog atau psikiater bisa memberikan terapi yang bisa bantu mengetahui penyebab kecemasan, memperbaiki pola pikir dan masalah terkait perilaku Anda, serta meningkatkan kemampuan menghadapi situasi tersebut.

Melalui terapi yang diberikan, Anda juga akan tahu penyebab ketakutan yang dialami yang akhirnya bisa meningkatkan kepercayaan diri Anda. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================