PMK
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Anas S Rasmana.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat kebutuhan stok hewan kurban di Kota Bogor berkurang. Berdasarkan catatan  Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, pada tahun-tahun sebelumnya untuk kurban pada Hari Raya Idul Adha mencapai 17 ribu ekor, namun pada tahun ini tercatat baru ada sekitar 2.000 ekor.

Kepala DKPP Kota Bogor Anas S Rasmana menyebut hal itu disebabkan banyak penyekatan akibat maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan.

BACA JUGA :  Kota Bogor Tuan Rumah Skena Jawa Barat 2024, Tingkatkan Kinerja Hilirisasi Perkebunan

“Sebetulnya jumlahnya fluktuatif , bisa 12-17 ribu ekor. Biasanya, sebulan menjelang Idul Adha itu kita sudah siaga sekitar 4.000-an ekor, tapi sekarang baru 2.000-an, ini kan jauh ya,” kata Anas kepada wartawan, Selasa (7/6/2022).

Dengan demikian, Anas menegaskan bahwa pihaknya masih berupaya mencukupi stok hewan kurban dari daerah-daerah peternak yang bebas PMK. Antara lain dari Bali, NTB dan sebagian Jawa Tengah.

BACA JUGA :  Bima Arya Ajak Ratusan PKWT Ngaliwet, Siap Perjuangkan Kesejahteraan

“Untuk memenuhi kebutuhan itu, kami mencari hewan kurban di sekitaran Jawa Tengah, Bima, dan Bali. Karena tiga daerah itu masih aman ya,” ucapnya.

Dikabarkan sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor menutup Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Terpadu. Penutupan tersebut menyusul adanya sejumlah sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

============================================================
============================================================
============================================================