BOGOR-TODAY.COM, YOGYAKARTA – Gagal berangkat ke Tanah suci, sebanyak 800 Jamaah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak jadi berangkat ibadah haji pada tahun ini. Hal tersebut lantaran peraturan baru dari Pemerintah Arab Saudi yang memberlakukan pembatasan umur maksimal 65 tahun.

Masmin Afif Kepala Kantor Wilayah (kanwil) Kemenag DIY mengatakan, 800 orang yang gagal berangkat haji pada tahun ini sudah membayar lunas biaya ibadah Haji.

“Jemaah haji lunas tunda sekitar 800. Jadi 65 tahun ke atas sudah lunas dan siap, tapi ada kebijakan Arab Saudi, sehingga ada 800 jemaah haji kita (ditunda). Semoga, insya Allah 2023 sudah normal maka prioritaskan untuk berangkatkan,” jelas dia, Rabu (8/6/2022).

BACA JUGA :  Ciomas Bogor Rawan Pencurian Sepeda Motor, Pelaku Beraksi saat Hujan Deras

Antrean ibadah haji di DIY mencapai 31 tahun. Pasalnya, masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji sangat banyak, sedangkan kuota terbatas.

“Waiting list 31 tahun. Tidak hanya DIY karena masyarakat yang ingin melakukan haji cukup banyak dan kuota terbatas. Daftar tunggu sudah 31 tahun,” ujarnya.

Ia menambahkan, sekarang terdapat 92.000 orang dalam daftar haji plus. Kondisi ini bakal menambah antrean panjang untuk berangkat haji. Masmin mengungkapkan, pada tahun ini sebanyak 1.427 jemaah haji diberangkatkan dari DIY.

Selain itu, juga ada petugas haji daerah sebanyak 4 orang. “Jemaah haji 1.427, ditambah petugas haji daerah 4 dan KBIHU (kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah), insya Allah 2. 1.427 jemaah, diberangkatkan dalam 4 kloter, kloter 18, 19, 20, 21. Dan ada sekitar 40 jemaah gabung di kloter 43 kloter Jawa Tengah. Jemaah kita mulai masuk asrama haji 15 sampai 18 Juni, lalu 2 Juli kloter terakhir,” jelasnya.

BACA JUGA :  Wajib Coba, Aktivitas Seru Camping Ground di Harris Sentul Bogor

Dia juga meminta para jemaah haji agar memperhatikan kesehatan selama melangsungkan ibadah haji karena suhu udara di Arab Saudi tinggi. “Jemaah kita sudah imbau untuk persiapkan diri buat ditata, kesehatan disiapkan. Termasuk persiapan mengendalikan diri tidak ada aktivitas karena ada syarat sebelum terbang menyerahkan PCR 72 jam sebelum terbang,” jelas dia. – (Net).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================