BOGOR-TODAY.COM, UKRAINA – Tengah dilanda perang melawan Rusia, kini Ukraina dihadapkan pada wabah penyakit. Di kota Mariupol yang hancur akibat gempuran terus-menerus oleh pasukan Rusia, kini mengalami kerusakan sistem sanitasi dan banyak mayat-mayat membusuk di jalanan.

“Ada wabah disentri dan kolera … Perang yang memakan 20.000 penduduk … sayangnya, dengan wabah infeksi ini, akan merenggut ribuan nyawa warga Mariupol lagi,” kata Wali Kota Mariupol kepada televisi nasional seperti diberitakan kantor berita Reuters, Sabtu (11/6/2022).

BACA JUGA :  Turunkan Berat Badan ala Perempuan Jepang dengan 5 Kebiasaan Ini

Wali Kota Mariupol juga meminta PBB dan Komite Internasional Palang Merah untuk bekerja membangun koridor kemanusiaan untuk memungkinkan penduduk yang tersisa meninggalkan kota, yang sekarang berada di bawah kendali Rusia.

Dalam gambaran dampak perang yang lebih luas, badan pangan PBB mengatakan pengurangan ekspor gandum dan komoditas pangan lainnya dari Ukraina dan Rusia dapat menimbulkan kelaparan kronis bagi jutaan orang di dunia.

BACA JUGA :  Resep Membuat Rendang Jengkol yang Gurih Renyah dan Mantap

Jumat (10/6) waktu setempat, Pemerintah Ukraina meminta pengiriman senjata yang lebih cepat dari negara-negara Barat untuk menghadapi pasukan Rusia yang bersenjata lebih baik.

Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina mendesak agar Ukraina dimasukkan sebagai bagian dari Barat, dengan jaminan yang mengikat untuk perlindungannya. Dia pun meminta Uni Eropa untuk menerima Ukraina sebagai calon anggota.

============================================================
============================================================
============================================================