Budianto mengungkapkan kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi memicu terjadinya pergerakan tanah di wilayah itu. Menurutnya, fenomena alam ini sudah terjadi tiga kali di wilayah yang sama. Bahkan akhir tahun kemarin ratusan jiwa sempat diungsikan ke tempat aman.

“Kalau tanah bergerak sudah terjadi tiga kali, sebelum-sebelumnya kejadian longsor,” kata Budianto.

BACA JUGA :  Pemuda di Cianjur Lapor Polisi usai Tahu Wanita yang Dinikahinya Ternyata Laki-Laki

Namun untuk kejadian kali ini, warga tetap memilih bertahan di rumah meskipun potensi pergerakan bisa saja meluas mengingat kondisi tanah labil dan curah hujan masih tinggi.

“Kita memang merencanakan untuk merelokasi warga, hanya saja lokasinya masih dibahas,” ujar Budianto.

Di sisi lain, Budianto berharap Pemerintah Kabupaten Bogor merealisasikan keinginan warga agar jalan desa yang amblas akibat gerakan tanah ini dialihkan ke jalur lain.

BACA JUGA :  Obati Sakit Pinggang dengan 5 Air Rebusan Ini, Musah Dibuat

“Harus disegerakan bikin akses baru, karena sudah sering amblas dan kondisi jalan saat ini sebetulnya sudah tidak layak lagi dilalui kendaraan, apalagi pascakejadian kemarin,” ucapnya. -(Net).

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================