Pada upacara yang bersejarah di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta tersebut, Siti Dewi dipercaya sebagai pembawa nampan atau baki yang menerima Bendera Pusaka dari presiden Indonesia.

Penampilannya yang elegan dan cerdas telah membuat Mutahar “kepincut” dan memilihnya sebagai pembawa nampan Bendera Pusaka. Begitu terkesannya Mutahar pada Siti Dewi sehingga sampai masa tuanya ia selalu mengingat nama Titik Dewi, dan dalam setiap kesempatan ia selalu mengingatkan bahwa Titik Dewi adalah bagian dari Paskibraka yang harus diketahui oleh seluruh mantan anggota Paskibraka yang merupakan pelajar-pelajar pilihan dari berbagai daerah di Tanah Air.

BACA JUGA :  Tape Ketan Ternyata Miliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Simak Ini

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Belanda, Siti Dewi kembali ke tanah air dan bertemu kakak kelasnya ketika di Yogyakarta, Atmono Suryo.

Pada 29 September 1959 mereka menikah, dan Siti Dewi pindah ke Amerika Serikat mendampingi suaminya yang bekerja di salah satu perwakilan Indonesia di sana.

Karier suaminya terus menanjak sehingga ditunjuk menjadi duta besar di negara sahabat. Siti Dewi juga ikut berpindah-pindah domisili dan mendampingi suaminya dengan setia. Sebagai istri seorang diplomat, Siti Dewi dikenal sebagai seorang yang ramah dan punya kepedulian yang tinggi pada masyarakat kecil.

BACA JUGA :  Menu Tanggal Tua, Kacang Panjang Tumis Telur yang Murah dan Praktis

Dalam pernikahannya dengan Atmono Suryo, mereka dikaruniai anak yang bernama Denny Suryo, Adwina Armstrong, dan Riza Suryo.

Siti Dewi meninggal dunia pada 20 Desember 2000 di Jakarta. Ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet, Jakarta Pusat. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================