Di samping itu, penderita HIV-AIDS yang berujung meninggal dunia di tahun 2020 sebanyak 680 ribu jiwa. HIV-AIDS tak hanya bisa terjadi pada wanita, namun juga pada pria.
Gejala yang ditimbulkan pun memiliki sedikit perbedaan. Berikut sederet gejala HIV-AIDS pada pria yang penting untuk diketahui.
- Dorongan seks rendah
Ini adalah tanda hipogonadisme, yang disebabkan oleh kurangnya hormon seks testosteron dan terkait dengan HIV. Hipogonadisme juga dapat menyebabkan:
- – Disfungsi ereksi
- – Kelelahan
- – Depresi
- – Infertilitas
- – Kurangnya pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh
- – Pertumbuhan jaringan payudara
- Luka pada Mr.P
Tanda umum HIV adalah nyeri, luka terbuka atau bisul di mulut dan kerongkongan. Pada pria, luka ini juga bisa muncul di anus atau penis dan bisa berulang.
- Disuria
Ini mungkin merupakan gejala penyakit menular seksual atau radang kelenjar prostat (prostatitis). Kadang-kadang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala lain dari prostatitis meliputi:
- Â Sakit saat ejakulasi
- Â Buang air kecil lebih sering dari biasanya
- Â Urine keruh atau berdarah
- Â Nyeri pada kandung kemih, testis, penis atau area antara skrotum dan rektum
- Â Nyeri di punggung bagian bawah, perut atau selangkangan.