BOGOR-TODAY.COM, JAKARTAKenaikan tarif angkutan umum kelas ekonomi di kisaran 40% masih dalam tahap wajar, hal ini disampaikan Organisasi Angkutan Darat (Organda).

Sekretaris Jenderal Organda Ateng Haryono menjelaskan bahwa belum ada penyesuaian sejak tahun 2016 sampai saat ini.

“Untuk angkutan AKAP ekonomi, kalo itungan kita itu 40% kenaikannya. Hal itu dikarenakan sejak tahun 2016 belum pernah ada penyesuaian sampai tahun ini, jadi 40% kami anggap wajar saja, Selasa (6/9/2022).

Sedangkan untuk angkutan barang, menurut perhitungannya akan ada kenaikan di kisaran 24 sampai 27 persen kenaikan.

BACA JUGA :  Santan Bahaya Jika Dipanaskan? Simak Ini, Jangan Sembarangan Panaskan Makanan

Adapaun Ateng mengatakan untuk seluruh angggta Organda sendiri untuk dapat melakukan penyesuaian tarif dengan tetap menjaga kondusifitas lingkungan wilayah masing-masing.

“Tetapi kalo yang diputuskan oleh sendiri, artinya berdasarkan mekanisme oasar persis, mereka bisa berhitung untuk itu,” katanya.

Sebelumnya pemerintah menyesuaikan harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB.

BACA JUGA :  Menu Diet dengan Sup Sayuran Kuah Bening yang Rendah Lemak

Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9), mengatakan pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

“Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB,” kata Arifin. –(Net).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================