BOGOR-TODAY.COM – Berbagai keanekaragaman hayati di Indonesia yang memiliki segudang manfaat, salahsatunya ialah tanaman garut.
Garut, ararut atau irut dengan nama latin (Maranta arundinacea) adalah sejenis tanaman yang berbentuk terna sehingga menghasilkan umbi-umbian yang dapat dimakan.
Garut tidak pernah menjadi sumber pangan pokok namun ia kerap ditanam di pekarangan di pedesaan sebagai cadangan pangan dalam musim paceklik.
Mengenal Garut dan Manfaatnya
Dalam pembahasan sebelumnya oleh GNFI, diketahui jika garut diperkirakan berasal dari daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara. Kini, garut telah tersebar di berbagai wilayah tropis termasuk Indonesia.
Secara fisik, garut memiliki ciri-ciri berbatang lunak, tegak, tipis, dan bercabang. Sementara itu daunnya keras dan juga bercabang. Warna daun garut yang hijau terbilang unik karena terkadang memiliki motif putih atau ungu kemerahan.
Garut termasuk tanaman yang tidak membutuhkan banyak syarat untuk tumbuh karena tanaman ini bisa tumbuh di tanah yang kurang subur. Garut bisa tumbuh dengan optimal di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
Garut adalah tanaman yang serbaguna. Tanaman ini bisa diandalkan sebagai alternatif pangan, sekaligus bahan baku industri, mulai dari farmasi hingga kosmetik.
“Penggunaannya luas dari pangan, pakan, hingga industri, karena mengandung karbohidrat sangat banyak,” ujar Koordinator Ubi Kayu dan Aneka Umbi Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Cornelia seperti dilansir Antara.
Dimungkinkannya pemanfaatan garut untuk beragam fungsi sangat erat kaitannya dengan kandungan nutrisinya. Tepung dari umbi garut mengandung aneka vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh mulai dari karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, folat, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C.
Karena itulah garut juga punya beragam khasiat. Tepung umbi garut bisa melancarkan pencernaan serta mengatasi diare, luka, keracunan. Garut pun sangat baik bagi penderita diabetes, penyandang autis, dan ibu hamil.
“Indeks glikemiknya sangat rendah, sehingga tidak akan memengaruhi kadar gula dalam darah. Bahkan lebih rendah dari beras, terigu, kentang, dan jenis umbi lain,” ujar Ketua Umum Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI) Retno Sri Endah Lestari.
Hanya saja, di balik beragam manfaat dan nutrisi yang terkandung di dalam garut, ternyata tanaman ini masih cukup asing di kalangan masyakarat Indonesia. Diakui Retno Sri Endah Lestari, masih banyak masyarakat yang belum mengenal tanaman garut.
