“Bayangkan dalam sehari Kota Bogor menghasilkan 800 ton sampah. Di tempat pengolahan ini mungkin hanya lima persennya, namun bisa menghasilkan nilai tambah,” sebut Dedie.

Kota Bogor saat ini masih mendistribusikan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga. Beban transportasi menuju kesana juga masih menjadi hal yang perlu diperhatikan. Sehingga ke depan, TPAS Galuga tak lagi jadi tujuan utama.

BACA JUGA :  REFLEKSI HARI PENDIDIKAN NASIONAL: REPRESI SISTEM PENDIDKAN DALAM BENTUK KOMERSIALISASI

“Namun bisa di pasar – pasar, makanya kita ajak juga Perumda Pasar Pakuan Jaya. Jadi kalau pasar – pasar di Kota Bogor bisa dimanfaatkan juga sampahnya menjadi sebuah produk, baik pupuk cair maupun pupuk organik, artinya bisa juga meningkatkan nilai tambah,” paparnya.

BACA JUGA :  Ciomas Bogor Rawan Pencurian Sepeda Motor, Pelaku Beraksi saat Hujan Deras

Terkait dengan kerja sama antara Pemkot Bogor dan PT Fajar Sarana Niaga, tergantung dari kesepakatan bersama ke depan.

Untuk itu, hasil pembelajaran ini tak menutup kemungkinan bisa dikolaborasi dan disinergikan untuk menjadikan pengelolaan sampah di Kota Bogor menjadi lebih baik lagi. (*) 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================