Kucing ini memiliki tubuh yang ramping dan memanjang dengan kakinya yang pendek dan panjang. Ekor kucing ini juga tergolong lebih pendek dibandingkan dengan kucing hutan pada umumnya yang memiliki ekor yang panjang.

Kepala dan lehernya berwarna merah kecoklatan dengan moncong putih yang dihiasi warna putih kekuningan di lingkar matanya. Tidak jarang juga terdapat Kucing Tandang yang memiliki dominasi tubuh berwarna abu-abu.

3.Suka Menyendiri dan Suka Berenang
Kucing Tandang merupakan spesies kucing hutan yang suka menyendiri atau soliter. Kucing ini akan beraktivitas selepas senja sampai jam 10 malam, mereka bersifat teritorial yang ditandai oleh urin yang disemprotkan pada batu maupun batang pohon.

Kucing ini juga merupakan salah satu jenis kucing yang suka berenang seperti kucing bakau. Kucing Tandang suka ditemui di kolam kecil dengan perairan yang dangkal saat mencari mangsanya.

BACA JUGA :  Sebagai Kandidat Terbaik Partai Golkar, Jaro Ade Didaftarkan Calon Bupati Bogor

Mangsa atau ikan yang biasa ditangkap biasanya akan dikonsumsi di daratan, agar Kucing Tandang bisa melakukannya sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu ikan tersebut lepas dari gigitannya. Selain itu Kucing Tandang biasanya sebelum mengonsumsi mangsanya, mereka akan membersihkan mangsanya terlebih dahulu dengan air. Dan keunikannya, bahkan untuk mangsa yang sudah mati akan Kucing Tandang lepaskan ke air dan dibersihkan menggunakan kaki depannya.

4.Kerap Diperjualbelikan di Pasar Gelap
Kucing Tandang merupakan hewan incaran para pecinta satwa hutan sehingga banyaknya terjadi perburuan hutan dari kucing ini yang menyebabkan populasinya yang kian menurun.

BACA JUGA :  Diskominfo Kabupaten Sijunjung Bertandang ke Kabupaten Bogor Pelajari Pengelolaan Media dan PPID

Mengutip dari media sosial Komunitas Penggemar Kucing Hutan, selama tiga tahun terakhir terdapat setidaknya ada enam Kucing Tandang yang diperjualbelikan di Jakarta. Lima diantaranya berasal dari Sumatera dan satu dari Kalimantan.

Mirisnya lagi, perdagangan Kucing Tandang juga dilakukan melalui media sosial. Pedagang liat itu biasanya memburu anakan Kucing Tandang dan menjualnya kepada kolektor binatang peliharaan eksotis.

5.Populasinya Kian Menurun
Kucing ini juga dapat mudah terganggu hanya dengan suara bising, seperti suara bermotor dan aktifitas manusia akan mengganggu kehidupan si kucing. Populasinya yang kian menurun membuat pemerintah mengkategorikan Kucing Tandang sebagai spesies fauna yang dilindungi di Indonesia berdasarkan peraturan Menteri LHK No. P. 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================