Kucing tandang
Mengenal Kucing Tandang, Si Kecil yang Terancam Punah. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COMKucing tandang adalah kucing liar kecil yang tersebar di Semenanjung Thailand-Melayu, Kalimantan dan Sumatra. Kucing ini umumnya ditemui di daerah yang dekat dengan air tawar seperti sungai kecil, danau, rawa gambut, sampai mangrove.

Sejak 2008, Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) mencatat kucing tandang telah terdaftar sebagai terancam punah karena perusakan lahan basah di habitatnya. Hal itu diakibatkan oleh adanya penebangan hutan mangrove, revitalisasi hutan menjadi kebun kelapa sawit.

Bukan itu saja, punahnya Kucing Tandang juga disebabkan banyaknya jerat jebakan hewan seperti jebakan babi hutan yang tersebar di hutan juga kerap menjadi salah sasaran untuk Kucing Tandang Ukuran populasi efektif bisa kurang dari 2.500 orang dewasa, tanpa subpopulasi memiliki ukuran populasi efektif lebih besar dari 250 individu dewasa.

Seperti beberapa kucing kecil lainnya, awalnya ditempatkan dalam genus Felis, tetapi sekarang dianggap sebagai salah satu dari lima spesies di Prionailurus.

Kucing berkepala datar sangat langka di penangkaran, dengan kurang dari 10 individu, semua disimpan di kebun binatang Malaysia dan Thailand sebagaimana dicatat oleh ISIS.

Berikut 5 fakta unik tentang Kucing Tandang yang perlu kamu tahu

1.Hidup di lahan basah
Persebaran Kucing Tandang di Indonesia meliputi daerah Sumatera dan Kalimantan. Lebih luas lagi kucing ini juga tersebar di semenanjung Malaya, wilayah paling selatan Thailand, Brunei Darussalam, Sabah, sampai Serawak.

Walaupun Kucing Tandang cenderung hidup di area hutan dengan lahan basah, di Semenanjung Malaya Kucing Tandang ditemukan di hutan perbukitan yang dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit. Dan apabila kalian ingin bertemu kucing ini, kalian bisa mendapati Kucing Tandang di Indonesia di Taman Nasional Sebangau.

BACA JUGA :  Wajib Coba, Aktivitas Seru Camping Ground di Harris Sentul Bogor

2.Kucing Hutan Terkecil Di Asia Tenggara
Kucing Tandang merupakan spesies kucing hutan paling kecil di Asia Tenggara dengan panjang tubuh berkisar 41 – 50 cm dengan berat 1,5 – 2,5 kg. Kucing ini sedikit berbeda dengan kucing-kucing pada umumnya karena memiliki kepala yang datar (sehingga mendapat nama panggilan Flat-Headed Cat) dengan moncong yang pendek membulat.

Kucing ini memiliki tubuh yang ramping dan memanjang dengan kakinya yang pendek dan panjang. Ekor kucing ini juga tergolong lebih pendek dibandingkan dengan kucing hutan pada umumnya yang memiliki ekor yang panjang.

Kepala dan lehernya berwarna merah kecoklatan dengan moncong putih yang dihiasi warna putih kekuningan di lingkar matanya. Tidak jarang juga terdapat Kucing Tandang yang memiliki dominasi tubuh berwarna abu-abu.

3.Suka Menyendiri dan Suka Berenang
Kucing Tandang merupakan spesies kucing hutan yang suka menyendiri atau soliter. Kucing ini akan beraktivitas selepas senja sampai jam 10 malam, mereka bersifat teritorial yang ditandai oleh urin yang disemprotkan pada batu maupun batang pohon.

Kucing ini juga merupakan salah satu jenis kucing yang suka berenang seperti kucing bakau. Kucing Tandang suka ditemui di kolam kecil dengan perairan yang dangkal saat mencari mangsanya.

BACA JUGA :  Diskominfo Kabupaten Sijunjung Bertandang ke Kabupaten Bogor Pelajari Pengelolaan Media dan PPID

Mangsa atau ikan yang biasa ditangkap biasanya akan dikonsumsi di daratan, agar Kucing Tandang bisa melakukannya sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu ikan tersebut lepas dari gigitannya. Selain itu Kucing Tandang biasanya sebelum mengonsumsi mangsanya, mereka akan membersihkan mangsanya terlebih dahulu dengan air. Dan keunikannya, bahkan untuk mangsa yang sudah mati akan Kucing Tandang lepaskan ke air dan dibersihkan menggunakan kaki depannya.

4.Kerap Diperjualbelikan di Pasar Gelap
Kucing Tandang merupakan hewan incaran para pecinta satwa hutan sehingga banyaknya terjadi perburuan hutan dari kucing ini yang menyebabkan populasinya yang kian menurun.

Mengutip dari media sosial Komunitas Penggemar Kucing Hutan, selama tiga tahun terakhir terdapat setidaknya ada enam Kucing Tandang yang diperjualbelikan di Jakarta. Lima diantaranya berasal dari Sumatera dan satu dari Kalimantan.

Mirisnya lagi, perdagangan Kucing Tandang juga dilakukan melalui media sosial. Pedagang liat itu biasanya memburu anakan Kucing Tandang dan menjualnya kepada kolektor binatang peliharaan eksotis.

5.Populasinya Kian Menurun
Kucing ini juga dapat mudah terganggu hanya dengan suara bising, seperti suara bermotor dan aktifitas manusia akan mengganggu kehidupan si kucing. Populasinya yang kian menurun membuat pemerintah mengkategorikan Kucing Tandang sebagai spesies fauna yang dilindungi di Indonesia berdasarkan peraturan Menteri LHK No. P. 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================