wabup lumajang
Wakil Bupati Lumajang, Jawa Timur, Indah Amperawati. Foto : Istimewa,

BOGOR-TODAY.COM, LUMAJANGWabup Lumajang, Jawa Timur, Indah Amperawati memperingatkan warga yang berada di desa zona merah Gunung Semeru untuk segera mengungsi.

Terdapat dua desa yang masuk zona merah Semeru, yakni Desa di Supiturang, Kecamatan Pronojiwo dan Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Mereka diminta untuk melakukan evakuasi menyusul erupsi Semeru, Minggu (4/12/2022) pagi.

“Kami peringatkan untuk segera meninggalkan tempat sementara, apabila masih ngeyel petugas kami terpaksa membantu untuk mengevakuasi,” kata Indah seperti melansir cnnindonesia.com

Indah mengatakan pihaknya telah mempersiapkan titik pengungsian di antaranya di SD Supiturang 04, SMP 2 Pronojiwo, Balai Desa Oro Oro Ombo dan Masjid Supiturang.

“Sementara itu, warga Kajar Kuning sebagian mengevakuasi diri ke Pos Pantau Gunung Sawur,” ucapnya.

Petugas Pos Pantau Gunung Sawur, Mardian meminta masyarakat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

BACA JUGA :  Resep Membuat Sambal Teri Cabe Hijau, Sederhana Tapi Bikin Ketagihan

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak diperkenankan melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)

Kemudian, mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 1.979 jiwa mengungsi imbas erupsi Gunung Semeru.

Berdasarkan catatan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, terdapat 11 titik pengungsian dengan rincian 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip.

BACA JUGA :  Bejat, Oknum Guru Diduga Lecehkan Sejumlah Siswi di Tanjab Barat

Kemudian, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMPN 2 Pronojiwo

Erupsi juga berdampak pada sejumlah desa, meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

Hingga keterangan pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian, dan evakuasi.

Sebanyak 10 ribu lembar masker kain, 10 ribu lembar masker medis dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernapasan akibat abu vulkanik. Sementara itu, pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================