BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Peringatan Hari Aids Sedunia tahun 2022 menjadi salah satu rangkaian dari Pekan Hak Asasi Manusia (HAM) tingkat Kota Bogor. Peringatan ini dilangsungkan di Hotel Salak Heritage, Jalan Ir. H. Juanda, Senin 5 Desember 2022.

Kegiatan peringatan dibuka langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Dalam sambutannya, Dedie mengingatkan pentingnya edukasi terhadap anak – anak dan remaja tentang bahaya HIV/Aids.

“Ini menyangkut kepada kualitas sumber daya manusia kita, kalau kemudian kita tidak melakukan upaya-upaya pencegahan dan kemudian pendeteksian dini, maka kita akan kecolongan,” tegas Dedie.

Data di Kota Bogor menunjukkan, kumulatif tahun 2021 sebanyak 5.750 kasus HIV, dan sebanyak 1.851 kasus AIDS. Kumulatif sampai September 2022 sebanyak 6.058 kasus HIV dan sebanyak 1.865 kasus AIDS. Sementara kasus HIV di Provinsi Jawa Barat kumulatif Tahun 2021 sebanyak 51.325 kasus, AIDS sebanyak 12.023 dan kasus HIV kumulatif sampai dengan September 2022 sebanyak 57.134, dan kasus AIDS sebanyak 12.326.

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Bersihkan Usus Kotor Setelah Lebaran dengan 6 Makanan Ini

Secara nasional sendiri, prevalensi HIV di sebagian besar wilayah adalah 0,26 persen, sementara di Provinsi Papua dan Papua Barat mencapai 1,8 persen. Sehingga, infeksi HIV masih menjadi masalah kesehatan global dan nasional.

Kasus HIV di kawasan ASEAN menyumbang 10 persen dari total beban HIV di seluruh dunia. Berdasarkan data sampai dengan akhir Juni 2022, sekitar 85 persen orang dengan Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) ada di usia produktif, yaitu 20-49 tahun.

Pengawasan kepada anak – anak, khususnya remaja harus lebih digencarkan. Dedie mengatakan, remaja ini memiliki tingkat risiko yang tinggi terpapar HIV/Aids yang cukup tinggi. Dari potensi pergaulan, aktivitas diluar rumah, hingga pergaulan seksual yang membahayakan.

BACA JUGA :  Kurangi Peradangan Pada Tubuh, Ini Dia Buah Terbaik yang Bisa Dikonsumsi

“Anak – anak ini adalah calon generasi emas Indonesia mendatang. Harusnya mereka adalah salah satu calon pemimpin – pemimpin bangsa,” tegas Dedie.

Keinginan untuk menjadikan tahun 2030 zero HIV/Aids harus terwujud. Upaya untuk terus menurunkan risiko paparan HIV yang lebih luas juga harus terus dilakukan. Dan kemudian kolaborasi untuk menumbuhkan sumber daya manusia yang unggul.

“Fenomena gunung es ini harus semakin diperkecil, jangan sampai di bawah tidak terdeteksi akhirnya menggelembung tambah banyak. Apa yang menjadi langkah kita mudah – mudahan memberikan hasil manfaat di masa depan,” tambah Dedie.

============================================================
============================================================
============================================================