BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Bisnis properti di Indonesia memang sangat menjanjikan. Meskipun dihantam Covid-19, kenaikan inflasi dan suku bunga, bisnis properti tetap eksis.
Pantas saja bila para pemain besar di bisnis properti memiliki harta kekayaan berlimpah. Bahkan beberapa di antaranya masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
1. Keluarga Ciputra
Ciputra adalah seorang arsitek terlatih, yang mendirikan grup Ciputra lebih dari tiga dekade lalu. Saat ini, Ciputra Development merupakan salah satu perusahaan properti terbesar di Tanah Air dengan proyek di 71 kota.
Kedua putra dan putri Ciputra, antara lain Rina, Junita, Candra, dan Cakra kini menjalankan bisnis grup Ciputra. Keluarga Ciputra tercatat memiliki harta kekayaan sebesar USD1,25 miliar atau setara Rp19,5 triliun.
2. Alexander Tedja
Perusahaan dikenal dengan pengembangan mixed use yang menggabungkan kondominium, hotel, mal, dan perkantoran di Jakarta dan Surabaya.
Tedja memulai kariernya sebagai eksekutif di industri film pada 1970-an. Perusahaan sedang mengembangkan banyak proyek baru untuk pulih dari perlambatan pandemi Covid-19.
Alexander Tedja mengantongi harta kekayaan versi Forbes 2022 sebesar USD1 miliar atau setara Rp15,6 triliun.
3. Mochtar Riady dan Keluarga
Mochtar Riady merupakan salah satu miliarder dari bisnis properti dengan kekayaan mencapai USD1,4 miliar atau Rp21,84 triliun. Dia merupakan pendiri grup Lippo.
Lahir di Jawa Timur, Mochtar Riady membuka toko sepeda pada usia 22 tahun. Kemudian sukses membangun karier di perbankan hingga krisis keuangan Asia 1997.
Saat ini, grup Lippo fokus pada bisnis real estate, ritel, kesehatan, media, dan pendidikan. Saat ini, grup Lippo dijalankan oleh putranya, James dan Stephen Riady.
Stephen Riady menjalankan perusahaan properti Singapura, OUE di mana pada Juli 2022 setuju untuk menjual Menara Bank AS yang ikonik di pusat kota Los Angeles.
4. Husodo Angkosubroto dan Keluarga
Ayah Husodo Angkosubroto, Go Soei Kie mendirikan kelompok Gunung Sewu sebagai pedagang komoditas pada 1953. Kemudian mengembangkannya menjadi properti dan pertanian.
Soei Kie meninggal pada 2009 dan mewariskan grup kepada Husodo dan tiga saudara kandungnya. Gunung Sewu memiliki 80% saham raksasa asuransi jiwa Sequis. Itu menjual 20% saham ke perusahaan Jepang Nippon Life pada 2014.
Grup Gunung Sewu memiliki 30.000 karyawan dalam bisnis mulai dari makanan hingga manufaktur. Husodo dan keluarganya memiliki harta kekayaan senilai USD1,1 miliar atau Rp17,16 triliun.
Bagi Halaman