BOGOR-TODAY.COM, BOGORSEAMEO BIOTROP mengikuti kegiatan penanaman sekitar 3.500 mangrove dan tujuh jenis pohon langka nusantara di kawasan Ketapang Urban Aquaculture (KUA), Tangerang, pada Selasa 27 Desember 2022 lalu.

Ada juga beberapa pihak lainnya yang mengikuti penanaman tersebut seperti DPP Himpunan Alumni IPB, IPB Univeristy, ICMI, Pemda Tangerang, Badan Eksekutif Mahasiswa IPB, HMI Cabang Bogor.

Kegiatan penanaman mangrove dan pohon langka nusantara ini sangat strategis bukan hanya lokasinya yang dekat ibu kota tapi juga momentum yang tepat. Dengan semakin hangatnya isu blue carbon sebagai penyerap emisi dan isu konservasi pohon langka nusantara, maka penanaman serentak dua isu besar ini menjadi begitu bermakna.

“Minimal ada empat tujuan besar dari program penanaman mangrove dan pohon lang ini. Keempat tujuan strategis tersebut adalah edukasi lingkungan, penyerapan emisi, kolaborasi multipihak dan konservasi pohon langka. Keempat tujuan ini akan dapat dicapai pada satu kegiatan dan diharapkan kedepan akan makin banyak kolaborasi multipihak yang akan menanam mangrove dan pohon langka nusantara,” ungkap Direktur SEAMEO Biotrop Dr Zulhamsyah Imran kepada wartawan di kantor SEAMEO Biotrop, Kecamatan Bogor Selatan pada Rabu (28/12/2022).

Zulhamsyah melanjutkan, jika pada waktu bersamaan ada pihak yang merusak mangrove dan mengganggu kelestarian pohon langka nusanntara maka DPP HA IPB, SEAMEO BIOTROP, ICMI dan IPB Univeristy, tak akan lelah menanam dan hijaukan bumi. Program konservasi mangrove di KUA tersebut dimulai sejak tahun 2018. Kini, selang empat tahun kemudian, kawasan itu menjadi kebanggan, bukan hanya bagi Kabupaten Tangerang, tapi juga nasional.

BACA JUGA :  Penutupan Akses Jalan Oleh Plaza Jambu Dua, Pemkot Sebut Itu Jalan Umum

“Saya berharap, Gerakan Nasional Penanaman Mangrove dan Pohon Langka Nusantara ini diharapkan bisa lebih berkembang. Kami pun akan terus berusaha menggerakkannya ke berbagai titik. Masyarakat sudah mengenal hubungan saling menguntungkan antara keberadaan mangrove dengan ikan dan kepiting. Pada habitat mangrove yang bagus akan tersedia pakan melimpah untuk ikan dan kepiting,” tuturnya.

Masih kata Zulhamsyah, selain itu, keberadaan mangrove yang baik akan menghalangi datangnya ombak besar ke daratan. Dengan demikian mangrove sering disebut menjadi tameng berkelanjutan bagi masyarakat dari ancaman gelombang dan tsunami.
Sayangnya saat ini mangrove di Indonesia sedang terjadi kerusakan yang parah. Luas mangrove Indonesia yang mencapai 3,5 juta hektar, mengalami kerusakan lebih dari 50%. Kerusakan ini diakibatkan oleh sebagian pihak, mengancam keselamatan masyarakat dan sudah pasti mengancam satwa yang tinggal pada habitat mangrove.

“Menurut berbagai riset, cadangan karbon mangrove sangat tinggi terutama untuk karbon tanah mangrove. Hal ini yang menjadikan banyak pihak memiliki perhatian yang besar untuk mengkonservasi dan melakukan rehabilitasi mangrove. Kegiatan pencegahan deforestasi dan rehabilitasi mangrove sekarang dikenal dengan bagian aktivitas blue carbon,” jelasnya.

BACA JUGA :  Siaga 24 Jam, Mobil Hepi Siap Layani Warga Kota Bogor

Zulhamsyah menjelaskan, penanaman pohon langka nusantara dalam satu paket dengan penanaman mangrove menjadi kabar istimewa. Kedua aktivitas ini sangat penting maknanya bagi keanekaragaman hayati Indonesia dan juga pelestarian biodiversity khas Indonesia. Beberapa jenis pohon langka yang akan ditanaman adalah eboni (Diospyros celebica) tanaman khas Sulawesi, ulin (Eusideroxylon zwageri) tanaman khas Kalimantan, kepuh (Sterculia foetida), nyamplung (Calophyllum inophyllum), kemang (Mangifera kemanga), manggis hutan (Garcinia sp), dan buni (Antidesma Bunius).

“Pohon langka ini merupakan hadian dari SEAMEO BIOTROP, DPP Himpunan Alumni IPB dan IPB University untuk Pemda Kabupaten Tangerang.
Selain kegiatan penanaman mangrove dan pohon langka nusantara, SEAMEO BIOTROP juga menyelenggarakan kegiatan lomba mewarnai untuk anak TK dan sekolah dasar. Melalui kegiatan ini, anak-anak dapat belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan menghargai keanekaragaman hayati yang ada di sekitar mereka,” jelasnya.

“Kegiatan ini juga dapat membantu mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak-anak, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam mengekspresikan ide-ide dan pemikirannya melalui karya seni.
Kegiatan mewarnai ini diikuti oleh 65 siswa/siswa dari 10 PAUD dan Sekolah Dasar di sekitar kawasan Ketapang Urban Agrikultur,” pungkas Zulhamsyah.

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================