Rasa sakitnya bisa sangat tidak nyaman sehingga bisa disalahartikan sebagai radang usus buntu atau usus buntu yang pecah.
- Makanan terlalu manis
Gula tambahan bisa berdampak buruk buat kesehatan. Pasalnya, gula dapat memicu diare dan memperburuk peradangan pada usus buntu.
- Produk olahan daging
Produk olahan daging seperti nuget, sosis, hingga bakso kerap menyebabkan peradangan pada usus. Gara-garanya, kandungan seratnya yang dinilai rendah.
Serat adalah zat yang dibutuhkan oleh sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Akibat kekurangan serat, organ pencernaan akan mengalami masalah yang bisa saja berujung pada radang usus buntu.
- Makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng mengandung lemak yang tinggi dan bisa menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan. Konsumsi makanan tinggi lemak sangat dilarang jika Anda menderita radang usus buntu atau dalam periode pasca-operasi. Pasalnya, makanan jenis ini relatif lebih sulit dicerna.
- Biji-bijian
Biji-bijian tergolong ke dalam jenis makanan yang sulit untuk dicerna oleh usus. Saat makanan sulit dicerna, otomatis makanan akan mengendap di dalam usus.
Jika terus dibiarkan hingga menumpuk, makanan yang mengendap dan semakin mengeras tersebut akan menutupi rongga yang ada pada usus buntu. Usus buntu pun akan mengalami peradangan yang memicu kondisi seperti lambung bocor.
- Daging merah
Daging juga berpotensi menjadi makanan yang memicu radang usus buntu. Oleh karena itu, sebaiknya bersihkan daging terlebih dahulu kemudian masak sampai benar-benar matang sebelum Anda mengonsumsinya.