PAUS
Kedatangan Paus Fransiskus ke Sudan Selatan membawa perdamaian untuk dua kelompok bertikai. (Foto : Aljazeera)

BOGOR-TODAY.COM, EQUATORIA – Sebanyak 27 orang tewas di negara bagian Central Equatoria, Sudan Selatan, dalam aksi kekerasan yang dilakukan antara anggota milisi dengan komunitas penggembala, sebelum kedatangan Paus Fransiskus.

Menurut seorang pejabat setempat, insiden itu terjadi pada hari Kamis. Kedatangan Paus Fransiskus diharapkan bisa mendamaikan kedua belah pihak yang sudah lama berkonflik dan ribuan orang tewas.

Padahal, kesepakatan damai telah disepakati dan di tandatangani oleh kedua belah pihak pada 2013 hingga 2018 dan sedikit mengurangi ketegangan dan korban dari konflik itu sendiri. Namun, ditahun ini, r27 orang tewas setelah konflik kembali terjadi.

BACA JUGA :  Tak Terima Pacar Diganggu, Pemuda di Lampung Tengah Tusuk Remaja hingga Tewas

Kekerasan pecah setelah pejuang dari kelompok pemberontak membunuh enam orang dari komunitas penggembala.

Penggembala membalas pada hari Kamis dengan membunuh 21 warga sipil di daerah terdekat, termasuk lima anak dan seorang wanita hamil, kata komisaris daerah Kajo-Keji Phanuel Dumo.

BACA JUGA :  Warga Desa Cemplang Bogor Diteror Maling, Satu Bulan 5 Kali Aksi Pencurian

Uskup Agung Canterbury Justin Welby, yang menemani Paus Fransiskus ke Sudan Selatan, mengaku merasa ngeri dengan pembunuhan yang terjadi itu.

“Itu adalah kisah yang terlalu sering terdengar di seluruh Sudan Selatan. Saya sekali lagi memohon agar Sudan Selatan bersatu untuk perdamaian yang adil,” katanya di Twitter.

============================================================
============================================================
============================================================