Kanada Kerjasama Dengan Universitas Prasetiya Mulya, Atasi Masalah Perubahan Iklim di Indonesia  

Sementara itu, Direktur dari program Ilmu Statistik dan Aktuaria Fakultas Matematika Universitas Waterloo, Bill Duggan, menjelaskan bahwa terdapat tiga komponen program utama dalam FINCAPES. Ketiganya, dirancang untuk meningkatkan dan mempercepat kapasitas Indonesia dalam beradaptasi dan pencegahan perubahan iklim.

“Pada komponen pertama, para pakar dari Universitas Waterloo bersama mitra di Indonesia akan mengembangkan model risiko keuangan baru yang inovatif untuk membantu pemerintah daerah, industri, dan masyarakat rentan dalam memperkirakan dan mempersiapkan biaya sosial ekonomi yang terkait dengan perubahan iklim khususnya kerusakan akibat banjir,” kata Bill.

Komponen kedua, proyek FINCAPES akan berfokus pada peningkatan upaya penyerapan karbon di Indonesia dengan membantu melindungi dan merehabilitasi lahan gambut dan ekosistem bakau yang kritis. Proyek ini juga akan berusaha untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

Bagian dari proyek ini akan mengembangkan sejumlah laboratorium hidup bagi para ilmuwan dan mitra lokal untuk mengembangkan dan menguji metode baru. Selain itu juga dengan melakukan promosi dan mereplikasi solusi yang telah terbukti dalam skala yang jauh lebih besar.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Pria Bertato di Pantai Imorenggo

Sedangkan, komponen ketiga FINCAPES akan mendukung pengembangan kebijakan tentang pajak karbon dan program pembatasan serta perdagangan karbon yang akan menjadi bagian penting dari pengurangan gas rumah kaca di Indonesia. Ini juga sebagai upaya Mekanisme Transisi Energi untuk membantu proses transisi Indonesia menjadi negara dengan energi rendah karbon.

Project Director Universitas Waterloo, Jean Lowry, menyatakan, nantinya hasil dari kolaborasi antar-kampus dan bidang keilmuan ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai permodelan yang sudah teruji yang bisa dimanfaatkan dan diterapkan di Indonesia maupun di tingkat global.

“Tentunya kami berharap nantinya hasil dari program ini dapat menjadi solusi atas perubahan iklim dalam skala yang lebih besar.” Kata jean Lowry.

Profesor Stefan Steiner, Ketua Tim FINCAPES dari Universitas Waterloo mengatakan, Upaya yang efektif dan berkelanjutan sebagai respon terhadap ancaman emisi karbon sangat penting untuk kelangsungan hidup masyarakat di Indonesia dan di seluruh dunia.

Dengan berfokus pada peningkatan harga dan perdagangan karbon, serta solusi berbasis alam, FINCAPES akan membantu transisi Indonesia ke ekonomi rendah karbon dan menjadi tempat tinggal yang berkelanjutan dan lebih sehat.

BACA JUGA :  Hari Kesiapsiagaan Bencana Momentum Bangkitkan Kesadaran Masyarakat Agar Siaga

Upaya ini sejalan dengan tema adaptasi perubahan iklim yang ditekankan dalam Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB yang berlangsung baru-baru ini di Mesir (COP 27) sekaligus menggambarkan upaya PBB dalam membantu berbagai negara untuk bisa beradaptasi dengan meningkatnya dampak perubahan iklim.Dalam kesempatan yang sama, Rektor IPB, Arif Satria, mengatakan dalam kolaborasi FINCAPES, pihaknya akan berfokus pada riset terkait lingkungan hidup dan kehutanan.

“Saat ini kami telah memiliki inovasi seperti Risk Fire System yang dapat memprediksi kebakaran hutan, enam bulan sebelum terjadi. Sehingga risiko kebakaran hutan dapat dicegah. Sistem ini sudah diadaptasi oleh pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kami juga punya Ecosystem Platform, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi konversi lahan sebagai early warning system alih fungsi lahan yang dapat diterapkan di berbagai daerah.” Tutup Arif Satria. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================