stunting
ORANG TUA ASUH: Kepala DPPKB Kota Bogor, Anas S Resmana membagikan telur ke warga Kota Bogor. Setiap kepala dinas di lingkungan Pemkot Bogor menjadi orangtua asuh bagi penderita stunting. Foto : IST

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Penanganan stunting melibatkan semua pihak. Tak hanya Pemkot Bogor, tapi juga TNI-Polri, pengusaha atau swasta, lembaga swadaya masyarakat, media.

Lantas bagaimana peran Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB) sebagai garda terdepan penanganan stunting?

stunting

Stunting masih jadi permasalahan yang belum tuntas di Kota Bogor. Data DPPKB menunjukkan masih ada lebih dari 2000 anak menyandang stunting. Atau rata-rata 15 anak per kelurahan.

BACA JUGA :  Lahirkan Generasi Emas pada 2045, Siti Chomzah Ajak Kepala PAUD se-Kabupaten Bogor Optimalkan Gerakan Transisi PAUD SD 

Kepala DPPKB, Anas S Resmana menjelaskan penyeban stunting adalah minimnya pengetahuan orang tua mengenai asupan gizi untuk anak, kurangnya perhatian orang tua pada kesehatan, dan pola asuh anak.

stunting

Kondisi ini selanjutnya mempengaruhi tumbuh kembang anak. Penyandang stunting memiliki tinggi badan cenderung lebih pendek. Mereka juga cenderung memiliki sifat mengalah, kurang pandai berteman, dan pucat.

BACA JUGA :  Muscam Serentak DPD KNPI Kota Bogor, Bima Arya Berbagi Cerita Jadi Wali Kota

“Penanggulangan stunting dilakukan dengan memperbaiki asupan nutrisi, pola asuh anak, dan konsisten atas pemenuhan hak dan layanan kesehatan yang memadai,” tutur Anas.

stunting

============================================================
============================================================
============================================================