Rencana relokasi pipa akan dilakukan dengan dua tahap. Pertama, pemutusan sementara pipa AC 6” dan pembuatan jembatan sementara pipa AC diameter 15” beserta relokasi pipa tersebut.
Kedua, pembangunan jembatan permanen untuk pipa HDPE 6” dan HDPE 16”.
“Dalam kegiatan tersebut sekaligus kita melakukan penggantian pipa AC menjadi pipa HDPE dengan panjang 250 meter, ”kata Ardani.

“Kami terus berkoordinasi dengan PUPR untuk realisasi rencana kegiatan yang pertama, pihak PUPR harus segera membangun jembatan sementara agar kita dapat merelokasi pipa AC 15”.
Karena kalau pipa tidak terelokasi akan menghambat kegiatan konstruksi pembangunan Jembatan Otista. Untuk merelokasi secara keseluruhan, kita menunggu pembangunan jembatan pipa permanan selesai.
Dirtek akan terus berkoordinasi dengan PUPR agar pipa distribusi Tirta Pakuan tidak sampai terganggu oleh kegiatan pembongkaran, karena pasokan air bersih di pipa eksisting masih berjalan.
“Seperti kejadian beberapa hari lalu, saat pipa kita ada masalah, langsung bisa cepat diperbaiki. Tapi kami berharap kejadian-kejadiaan seperti itu tidak terjadi lagi selama proses revitaliasi,” kata mantan Manager Perencanan dan Pengawasan Teknik Tirta Pakuan itu. (*)