LPBI NU Gelar Rakornas 2023 Di Depok

BOGOR-TODAY.COM – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU mengadakan rapat koordinasi nasional (Rakornas) di Pondok Pesantren Al Hamidiyah depok, 3 Mei 2023.

Ketua LPBI NU Tb. Ace Hasan Sadzily mengatakan, Ponpes Alhmadiah penggerak pesantren hijau di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri 22 PW LPBI jabar, Kalimantan, jarang, jadinya, Banten, Maluku dll. PC rawan bencana sebanyak 22 seperti dari depok, sidoardjo dan Bogor.

“Kami ingin melakukan konsolidasi melalui penugasan kepada ketua umum PBNU. Hadir ditenga2 masyarakat dikala masyarakat mengalami bencana,” kata Ace.

Lebih jauh dia menjelaskan, Membangun kesiapsiagaan mitigasi bencana dan perubahan iklim dengan Tema rakornas ini, spritual ekologi sejalan dengan semangat 1 abad NU merawat jagat.

Tak hanya itu, sambung dia, Perubahan iklim menjadi isu global saat ini, perubahan iklim menjadi ancaman nyata keselamatan, bencana alam terkait erat dengan perubahan iklim, dan kerugian jiwa aktivitas produksi pertanian sangat dirasakan akibat perubahan iklim.

BACA JUGA :  Menu Bekal Simple dengan Ayam Tumis Saus Madu yang Lezat dengan Bumbu Meresap

Respon sudah dilakukan negara-negara maju, di Indonesia juga menjadi perubahan serius, Indonesia salah satu yang concern soal ini, ini menyakut eksistensi bumi.

“Dampaknya, cuaca ekstrem longsor, banjir dan pemanasan yang ekstrem,” ujarnya.

Dalam rakornas ini, kata dia, aksi-aksi nyata baik ditingkatkan pusat dan daerah untuk ikut serta berkontribusi merawat jagat.

Krisis lingkungan dan kerusakan alam tidak disebabkan oleh alam sendiri ada intervensi manusia dan arogansi ilmu pengetuan.

Untuk mengatasi itu dengan agama hadir dan kearifan lokal dan lpbi siap berkontribusi besar dalam menyelamatkan bumi tercinta ini.

Sedangkan, Kepala BNPB letjen Suharyanto mengatakan, yang ditakuti semua dunia adalah perubahan iklim. Kejadian bencana dalam kurun 12 tahun ada 82 persen, di 2022 ada sekitar 3 ribuan bencana.

“Sehari bisa terjadi 10 bencana, kita memasuki musim panas yang cukup panjang, frekuensi hidrometerologi kering lebih panjang. Pemerintah tidak bisa bekerja tanpa ada dukungan semua elemen termasuk LPBI,” kata Suharyanto.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Spageti Udang yang Praktis dan Mengenyangkan

Sementara itu, Ketua PBNU Dr. Yahya cholil tsaquf mengatakan, kebencanaan dan penangananya menyangkut masalah yang kompleks dan fundamental, makanya saya pilih pak ace ini.

“Dititik tertentu, bencana menjadi rutinitas, maka harus ada mitigasi, persiapan masyarakat dipikirkan kebijakannya,” kata Yahya.

Dirinya pun meminta agar LPBI juga harus mendesain program untuk mempersiapkan lingkungan masyarakat dan lingkungan alam yang kerap mengalami bencana.

Penanggulangan pasca bencana tidak kalah kompleks, terkait SDM dan sumber2 lainnya dengan konsolidasi.
LPBI dan masalah lingkungan hidup jadi tema-tema dalam kegiatan dakwah, kurikulum kader NU, kurikulum sekolah2 dan madrasah kita.

NU harus dipriotitaskan untuk mendukung agenda-agenda negara. NU representasi dari hajat dan aspirasi rakyat, kepentingan NU untuk ikut memastikan bahwa agenda negara untuk kemaslahatan rakyat. Selamat rakornas ini,” pungkasnya. ***

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================