Hacker Berulah Lagi, Kini Instansi Pemerintah AS Jadi Korban

HACKER RETAS AS
Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) mengatakan, beberapa lembaga federal telah mengalami intrusi setelah ditemukannya kelemahan dalam perangkat lunak transfer file MOVEit.  (FOTO : IST)

BOGOR-TODAY.COM – Beberapa lembaga pemerintah AS telah terkena kampanye peretasan hacker global yang mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak yang banyak digunakan.

Hal itu dikatakan badan pengawas dunia maya Amerika Serikat (AS) yang mengumumkan telah menemukan peretasan oleh hacker pada Kamis.

Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) mengatakan, beberapa lembaga federal telah mengalami intrusi setelah ditemukannya kelemahan dalam perangkat lunak transfer file MOVEit.

Eric Goldstein, asisten direktur eksekutif badan tersebut untuk keamanan siber, dalam sebuah pernyataan mengatakan.

“Kami bekerja sangat mendesak untuk memahami dampak dan memastikan remediasi tepat waktu,” kata Eric.

BACA JUGA :  Membahas Koalisi, Golkar Ajak Demokrat Bernostalgia di Pilkada 2024

CISA tidak segera membalas email dari kantor berita Reuters untuk meminta komentar lebih lanjut. FBI dan Badan Keamanan Nasional AS juga tidak segera membalas email yang mencari rincian tentang pelanggaran tersebut.

AS tidak mengharapkan dampak signifikan dari serangan dunia maya yang melanda lembaga pemerintah AS,” kata Jen Easterly, direktur Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur AS.

Badan tersebut bekerja untuk sepenuhnya mengetahui dampak serangan itu dan berkoordinasi dengan badan lain untuk memastikan perbaikan.

BACA JUGA :  15 Kali Guguran Lava Diluncurkan Gunung Merapi, BPPTKG: Jarak Luncur Sejauh 1.800 Meter

“Saat ini, kami fokus dengan cepat pada lembaga federal yang mungkin terkena dampak dan kami bekerja bahu membahu dengan mereka untuk dapat mengurangi risiko itu,” katanya.

MOVEit, dibuat oleh Progress Software Corp, biasanya digunakan oleh organisasi untuk mentransfer file antara mitra atau pelanggan mereka.

John Hammond, seorang peneliti senior di perusahaan keamanan Huntress mengatakan, itu dapat digunakan oleh lembaga keuangan yang mengharuskan pelanggan mereka mengunggah data mereka untuk mengajukan pinjaman.

============================================================
============================================================
============================================================