Sebelumnya, salah satu anggota senior KSP-SB Prof Daeng berpendapat, situasi itu terjadi karena emosi, menurut dia bahwa semua orang tidak sama.

“Bayangkan saja tolal ada 180 anggota, manusia itu meski rambutnya sama hitam tetapi pemikiran dan prinsipnya belum tentu sama,” paparnya.

BACA JUGA :  Melalui Muscab APDESI Periode 2024-2029, Untuk Perkuat Manajemen Pemerintahan Desa 

Dijelaskannya bahwa orang itu tidak semua bisa berfikir rasional, sebab kadang di berikan pengertian rasional tapi malah berfikirnya emosional.

Dengan tegas Prof Daeng menjelaskan, bahwa pengelolaan koperasi itu jelas rambunya sudah ada mulai AD/ART, RAT hingga undang-undang perkoperasian.

BACA JUGA :  Warga Sukabumi Geger, Perempuan Ditemukan Tewas Tinggal Kerangka, Ini Ciri-Cirinya

“Jadi tinggal ikuti saja itu, dan orang berkoperasi harus paham aturan-aturan tentang koperasi, maka insya Allah saya yakin koperasi ini bisa kembali berjaya,” tandasnya. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
======================================
======================================
======================================