Sebelumnya, salah satu anggota senior KSP-SB Prof Daeng berpendapat, situasi itu terjadi karena emosi, menurut dia bahwa semua orang tidak sama.

“Bayangkan saja tolal ada 180 anggota, manusia itu meski rambutnya sama hitam tetapi pemikiran dan prinsipnya belum tentu sama,” paparnya.

BACA JUGA :  Tingkatkan Pelayanan Tuberkulosis di Seluruh Fasyankes Pemerintah dan Swasta Untuk Percepat Eliminasi TB di Kabupaten Bogor

Dijelaskannya bahwa orang itu tidak semua bisa berfikir rasional, sebab kadang di berikan pengertian rasional tapi malah berfikirnya emosional.

Dengan tegas Prof Daeng menjelaskan, bahwa pengelolaan koperasi itu jelas rambunya sudah ada mulai AD/ART, RAT hingga undang-undang perkoperasian.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Gudang Elpiji di Denpasar

“Jadi tinggal ikuti saja itu, dan orang berkoperasi harus paham aturan-aturan tentang koperasi, maka insya Allah saya yakin koperasi ini bisa kembali berjaya,” tandasnya. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
======================================
======================================
======================================