
Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan)
SIAPA kira-kira yang paling cocok untuk menjadi cawapresnya Ganjar Pranowo, sehingga Ganjar dan cawapresnya ini bisa menjadi R-1 dan R-2 pada gelaran Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Capres dan pasangannya harus menguasai setidaknya 115 kursi milik partai politik di DPR RI. Aturan itu tertuang dalam pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Syarat tersebut lebih dikenal dengan nama presidential threshold.
Bunyi pasal tersebut adalah, Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR.
Atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR atau legislatif pada pemilihan sebelumnya.
Seperti kita ketahui dari semua Partai Politik (Parpol) peserta Pilpres hanya PDIP yang bisa mengajukan sendiri untuk mengajukan capres dan cawapres.
Karena PDIP sudah memenuhi syarat Presidential Threshold sebesar 20 % dari hasil suara pemilu. Sedang Parpol lain harus berpasangan dengan Parpol lainnya untuk memenuhi syarat 20 % tersebut.
Makanya PDIP saat ini terkesan sangat percaya diri, anteng-anteng saja bahkan terkesan somse (sombong sekali). Ini terbukti PDIP mempersilahkan PPP untuk keluar dari koalisinya.
Dan sampai sekarang PDIP belum menentukan pasangan calon wakil presidennya untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Untuk bisa menang Pilpres itu mudah, asal bisa menang di 2 provinsi pulau Jawa yang penduduknya banyak, yaitu Jabar, Jateng dan Jatim.
Ganjar di atas kertas sudah menang di Jateng. Maka Ganjar harus merebut suara di Jabar atau Jatim. Menurut penulis ada beberapa alternatif yang bisa menjadi pasangan Ganjar, yaitu: