BBWS
Kondisi Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu,. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COMBupati Bogor, Iwan Setiawan, meminta agar Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) turut terlibat dalam menyelesaikan polemik pencemaran Sungai Cileungsi.

“Saya telah memahami bahwa Sungai Cileungsi berada di bawah kewenangan BBWS. Mengapa masalah ini selalu diberikan kepada pemerintah daerah? Mari kita tangani bersama-sama,” tegas Iwan.

Dia juga menyatakan telah mempelajari peraturan hukum yang berlaku untuk menindak pabrik-pabrik yang tidak mematuhi ketentuan dalam pembuangan limbah yang menyebabkan pencemaran Sungai Cileungsi.

Menurutnya, BBWS, yang memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah Sungai Cileungsi, juga seharusnya turut bertanggung jawab dalam menangani masalah ini.

“Saya sebagai pemimpin daerah sudah memahami peraturan hukumnya. Tanggung jawab dalam mengatasi pencemaran Sungai Cileungsi harus dibagikan bersama antara BBWS dan pemerintah daerah. Apa peran BBWS dan apa yang menjadi tugas pemerintah daerah?” jelas Bupati Bogor.

BACA JUGA :  Jelang Pilkada 2024, Pj Wali Kota Bogor Ingatkan Jaga Netralitas ASN

Selain itu, Iwan juga menyoroti bahwa tindakan tegas tanpa pertimbangan yang matang dapat berdampak pada mata pencaharian masyarakat yang bekerja di pabrik-pabrik tersebut. Iwan mengaku khawatir apabila penutupan pabrik-pabrik tersebut akan menambah masalah pengangguran di Kabupaten Bogor.

“Kami juga dapat berkomunikasi. Kami perlu menjaga investasi dan ekonomi. Kami harus menghindari masalah baru terkait pengangguran akibat penutupan pabrik-pabrik tersebut,” tambahnya.

Menuutnya, penutupan terhadap perusahaan-perusahaan yang mencemari Sungai Cileungsi bisa dilakukan dengan mudah. Namun, pemerintah Kabupaten Bogor meminta waktu untuk mengambil keputusan lebih lanjut dengan berdiskusi bersama perusahaan-perusahaan di sekitar Sungai Cileungsi.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Kamis 16 Mei 2024

“Menutup pabrik-pabrik tersebut mungkin merupakan solusi yang mudah, tetapi izinkan kami untuk meminta waktu. Kami sedang melakukan pemantauan dan akan mengadakan pertemuan awal dengan para perusahaan tersebut,” ungkapnya.

Iwan juga tidak mengabaikan kenyataan bahwa Sungai Cileungsi kini semakin tercemar dengan warna air yang hitam dan bau yang tidak sedap. Ia juga mencatat bahwa ikan-ikan mati akibat limbah yang dibuang oleh pabrik-pabrik yang tidak patuh terhadap peraturan.

“Iya, sungai Cileungsi saat ini memang sudah sangat tercemar. Kami tengah berupaya mengurangi pencemaran agar pabrik-pabrik dapat mematuhi aturan yang telah ditetapkan,” pungkasnya. ***

Penulis : Mutia Dheza Cantika.

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================