Meski di Usia Senja, Perajin Layangan Legendaris Kabupaten Bandung Tetap Semangat

Meski di Usia Senja, Perajin Layangan Legendaris Kabupaten Bandung Tetap Semangat

BOGOR-TODAY.COM – Salah satu permainan tradisional yang terbilang sederhana yaitu layang-layang, sudah banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Bandung.

Layang-layang hingga saat ini masih tetap eksis dan tak tergerus perkembangan zaman. Peminatnya tak hanya anak-anak, tapi pemuda dan orang dewasa.

Warga Kabupaten Bandung khususnya di wilayah selatan, tentu kenal dengan sosok yang bernama Tatang Hermawan atau biasa dipanggil Atay.

Ya, lebih dari 40 tahun, Atay menggeluti usaha pembuatan layang-layang dengan merek ‘Atay Doank’. Lokasi produksinya, ada di Kampung Pasantren Timur (Pastim), Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang.

Atay masih tetap semangat membuat layang-layang, meski usianya sudah terbilang renta, 69 tahun. Dia membuat dua jenis layang-layang dengan bermodal alat sederhana, yakni biasa untuk anak-anak dan layang-layang adu.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bogor, Rabu 15 Mei 2024

“Sekarang kebanyakan membuat layang-layang jabrugan (layang-layang biasa buat anak-anak). Tapi tetap bikin layang-layang spesial untuk diadu,” kata Atay saat ditemui di tempat produksinya, Rabu (11/10/2023).

Menurut Atay, perbedaan antara layang-layang biasa dengan adu terletak pada kerangka. Kualitas kerangka layang-layang adu, kata dia, lebih baik dari yang biasa.

“Kalau layangan adu kualitasnya lebih bagus. Ukurannya sih sama. Layang-layang adu rangkanya rata, jarang ada yang berat sebelah,” ujar Atay.

Atay mengaku memulai usaha pembuatan layang-layang sejak tahun 1970-an. Awalnya, dia bekerja sebagai penjahit. Karena hobi, Atay pun beralih profesi menjadi perajin layang-layang.

“Dulu suka main layang-layang di Pasar Baru sekitar tahun 70-80-an. Waktu itu Pasar Baru belum dibangun. Banyak yang main layang-layang di atasnya,” kata Atay.

BACA JUGA :  Pemerintah Kota Bogor Targetkan Raih Predikat Utama KLA 2024

Usaha membuat dan menjual layang-layang ternyata menggiurkan bagi Atay. Bahkan, penghasilan yang diperoleh bisa lebih dari usaha menjahit. Biasanya, kata dia, dalam satu tahun, selama 4 bulan usahanya boleh dibilang laku.

“Usaha layangan itu musiman, biasanya setahun sekali. Kadang-kadang 4 bulan, pernah juga full satu tahun. Tapi paling sering ya di 4 bulan. Biasanya ramai,” ujar Atay.

Kini, usaha Atay tidak terlalu bagus. Namun, Atay dan rekan-rekannya tetap konsisten membuat layang-layang. “Kalau lagi sepi begitu, kita tetap memproduksi layang-layang, buat stok,” ucap Atay. (NET*)

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================