Namun, konten dengan gambar korban yang disamarkan masih diizinkan. Meta menegaskan bahwa keamanan dan privasi para korban penculikan menjadi prioritas mereka.
Meta juga mengakui ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas dalam menyebarkan rekaman penculikan korban. Mereka berkomitmen untuk memantau dan mencegah konten semacam itu dari disalin dan disebarkan ulang.
Selain Meta, Breton juga mengirim surat kepada petinggi platform media sosial lainnya, termasuk Elon Musk (X/Twitter) dan Shou Zi Chew (TikTok).
Komisi Eropa telah memulai investigasi lebih lanjut terhadap platform X. Pemimpin X menyatakan bahwa mereka akan patuh pada aturan yang berlaku di Eropa, meskipun belum ada pernyataan resmi dari perusahaan atau komentar dari Elon Musk. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News