Namun, konten dengan gambar korban yang disamarkan masih diizinkan. Meta menegaskan bahwa keamanan dan privasi para korban penculikan menjadi prioritas mereka.

Meta juga mengakui ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas dalam menyebarkan rekaman penculikan korban. Mereka berkomitmen untuk memantau dan mencegah konten semacam itu dari disalin dan disebarkan ulang.

BACA JUGA :  Sukoharjo Geger, Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas di Selokan Siwal

Selain Meta, Breton juga mengirim surat kepada petinggi platform media sosial lainnya, termasuk Elon Musk (X/Twitter) dan Shou Zi Chew (TikTok).

Komisi Eropa telah memulai investigasi lebih lanjut terhadap platform X. Pemimpin X menyatakan bahwa mereka akan patuh pada aturan yang berlaku di Eropa, meskipun belum ada pernyataan resmi dari perusahaan atau komentar dari Elon Musk. ***

BACA JUGA :  Percepat Turunkan Angka Stunting Pemkab Bogor Ikuti Aksi Geber Sobat SiJuMo dan Jamillah

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================