Akankah Zionis Israel Mengizinkan Bantuan Masuk Untuk Warga Gaza Palestina?

Para pejabat Mesir mengatakan bahwa penyeberangan tersebut tidak ditutup secara resmi, namun tidak dapat dioperasikan karena serangan Zionis Israel di sisi Gaza.

Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry mengatakan bahwa Kairo bertujuan untuk menjaga penyeberangan tetap beroperasi tetapi menunggu lampu hijau dari Zionis Israel yang tidak bekerja sama.

Menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, kekhawatiran Israel dengan dibukanya penyeberangan tersebut adalah bahwa Hamas dapat menyita atau menghancurkan bantuan atau mencegahnya mencapai Gaza.

Zweiri dari Universitas Qatar mengatakan selain kerusakan jalan, kekhawatiran utama pembukaan penyeberangan ini adalah kemungkinan digunakan untuk mengusir warga Palestina keluar dari Gaza.

“Rakyat Mesir ingin memastikan bahwa penyeberangan Rafah tidak akan digunakan untuk mendorong warga Palestina lainnya keluar dari Gaza dan Israel tidak dapat memberikan jaminan seperti itu,” katanya.

Dalam episode UpFront yang ditayangkan pada hari Jumat, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Zionis Israel Danny Ayalon mengatakan bahwa orang-orang di Gaza sebaiknya pindah ke “hamparan tak berujung” yang tersedia di Gurun Sinai di Mesir.

BACA JUGA :  Ganda Putri Indonesia Runner Up Thailand Open 2024

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa warga Palestina, yang sebagian besar keluarganya dipindahkan secara paksa dari wilayah yang sekarang menjadi wilayah Israel pada tahun 1948, akan menghadapi pembersihan etnis kedua.

Richard Brennan, direktur darurat regional WHO untuk Mediterania Timur, mengatakan keputusan untuk membuka penyeberangan pada akhirnya adalah keputusan politis yang melibatkan berbagai pertimbangan.

 

Akankah AS Mendorong Zionis Israel Mengizinkan Bantuan?

Presiden AS Joe Biden, yang akan berangkat ke Zionis Israel dan kemudian ke Yordania pada hari Rabu, kemungkinan akan membahas situasi kemanusiaan di Gaza.

Pada hari Selasa, Blinken mengklaim bahwa Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu akan mengembangkan rencana untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza, tanpa memberikan rinciannya.

Pada konferensi pers di Kairo pada hari Selasa, pejabat WHO juga menyatakan bahwa mereka telah melakukan pertemuan dengan pejabat Mesir untuk membahas masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

BACA JUGA :  Cegah Stunting, RSUD Leuwiliang Gandeng Pemdes Karacak Lakukan Penyuluhan

Brennan mengatakan WHO dengan penuh semangat mengadvokasi aliran bantuan yang berkelanjutan dan tanpa hambatan ke Gaza di tingkat tertinggi organisasi tersebut, termasuk dengan PBB dan perwakilan pemerintah.

“Kami telah diyakinkan oleh Bulan Sabit Merah Mesir yang mengelola upaya bantuan melintasi perbatasan ke Gaza bahwa pasokan kami persediaan medis dan air] akan diprioritaskan,” kata Brennan.

 

Apakah Ada Bantuan Yang Bisa Masuk ke Gaza?

Juliette Touma, direktur komunikasi di Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), membenarkan bahwa tidak ada pasokan yang masuk ke Gaza untuk UNRWA atau badan PBB lainnya.’

“Tidak ada pasokan yang masuk ke Gaza sejak 7 Oktober,” katanya pada konferensi pers pada hari Senin. Tidak ada bahan bakar, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada bantuan lainnya,” pungkasnya. ***

 

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================