BOGOR-TODAY.COM – Pengusaha ritel modern di Indonesia telah mengungkapkan pandangan mereka terkait tren boikot produk Israel yang sedang berlangsung di dalam negeri.
Melansir cnbcindonesia.com, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, menyatakan harapannya agar pemerintah mengadopsi kebijakan politik bebas aktif untuk mendukung upaya perdamaian.
Roy menyampaikan pandangannya dalam konferensi pers Aprindo di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Menurutnya, perang, invasi, atau penjajahan tidak sesuai dengan harapan dan semangat Undang-Undang Dasar 1945. Aprindo sangat mengapresiasi dan mendukung upaya perdamaian melalui berbagai cara.
Namun, Roy menegaskan bahwa dukungan terhadap perdamaian tidak boleh mengorbankan hak konsumen dan masyarakat umum.
Meskipun dia memahami dan menghargai boikot produk Israel dan sekutunya, Roy berpendapat bahwa tindakan tersebut harus dilakukan tanpa mengabaikan hak konsumen.
Roy mengungkapkan keprihatinannya terkait dampak boikot terhadap konsumen, khususnya orang tua yang memiliki bayi yang mengonsumsi susu formula. Dia menyoroti kesulitan yang dialami konsumen ketika produk yang biasa mereka beli mendapat larangan boikot.
Menurut Roy, penting untuk melindungi hak konsumen dan masyarakat, terutama karena kontribusi ekonomi yang diberikan oleh konsumen melalui berbelanja. Dia menegaskan perlunya keadilan dari pemerintah dalam menangani situasi ini, dengan menjaga keseimbangan antara misi kemanusiaan dan perlindungan hak konsumen.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI), Uswati Leman Sudi, juga ikut menyuarakan permintaan ketegasan dari pemerintah.
Menurutnya, pemerintah perlu segera memberikan kepastian dan ketegasan untuk mendukung kelangsungan usaha dan kebutuhan konsumen. Uswati memahami situasi yang sedang terjadi namun mengimbau agar pemerintah tidak terlalu lama dalam mengambil keputusan. ***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News
Bagi Halaman