Dihadapan 10 Ribu Laskar Kopi Pagi, Prabowo Lantang Perjuangan Pemimpin di Era Bung Karno Hingga Jokowi

Capres Prabowo Suabianto saat pidato dihadapan puluhan ribu relawan Posko Pemilih Prabowo-Gibran (Kopi Pagi) di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor. (Bogor-today.com)

BOGOR-TODAY.COM – Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto menghadiri Konsolidasi Pendukung Prabowo-Gibran (Kopi Pagi) yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, pada Sabtu (16/12/2023.

Turut hadir Ketua Strategis TKN Prabowo-Gibran Prof Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Kopi Pagi Hasbi Hasan, Agus Gumiwang dan Ginanjar Kartasasmita. Selain itu ada juga hiburan dari penyanyi Wika Salim dan penampilan Band Dewa 19.

Capres Prabowo menyampaikan, bahwa ia siap memberikan segalanya, jiwa dan raga, untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Saat itu, kami merasa bahwa Indonesia masih merupakan negara yang sangat miskin, baru saja merdeka.

“Jadi kami ingin sekali melihat Indonesia menjadi negara yang besar, makmur dan negara yang rakyatnya tidak miskin dan terbelakang,” kata Prabowo dihadapan ribuan pendukung.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Senin 20 Mei 2024

Ia pun menyebut bahwa orang Indonesia dipermalukan dan dianggap lebih rendah dari anjing. Kita dijajah selama ratusan tahun dan mereka datang ke sini karena nusantara kita sangat kaya.

“Itulah perjuangan semua pemimpin kita sejak kepemimpinan Bung Karno yang menyatukan kita. Termasuk perjuangan Pak Soeharto untuk swasembada, pertanian yang kuat dan Bapak BJ. Habibie, pembangunan dan teknologi. Bahkan Pak Gusdur, Bu Megawati, dan Pak SBY semuanya berjuang untuk berkontribusi,” ujarnya.

“Pak Presiden Jokowi dulunya adalah lawan saya. Di sana saya merasa bahwa para pemimpin didorong oleh kecintaan mereka terhadap Indonesia,” imbuhnya.

Kemudian Prabowo mengatakan, kesuksesan Bung Karno adalah sebuah gerakan, dan para pemimpin memberikan arahan. Para pemimpin memberikan strategi dan keputusan, tetapi tidak ada yang berhasil tanpa adanya implementator.

BACA JUGA :  Roberto Callieri Jadi Komisaris Utama Hasil RUPST, Indocement Bakal Bagikan Dividen Rp308 Miliar

“Kita tahu bahwa ada banyak orang pintar dari berbagai jenis orang yang pandai berbicara, orang yang pandai mengeluh. Mereka belum tentu bisa kerja,” kata Prabowo.

Parabowo mengungkapkan ada maksudnya kalah dua kali dalam pemilihan Capres sebelumnya. Biarkan Prabowo belajar terlebih dahulu dan saya telah belajar banyak. Dan sekarang saya percaya pada satu pepatah penting dan menyesal tidak mempelajarinya sejak masa muda.

seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Artinya, para pemimpin Indonesia, sampai kelapisan relawan, harus berusaha untuk tidak mencari musuh, tetapi mencari teman,” pungkasnya.***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================