Harga Kebutuhan Pokok di Kota Bogor Jelang Nataru, Cabai Mulai Turun, Bawmer Rp45 Ribu

Pedagang di Pasar Anyar blok C dan D, Jalan Nyi Raja Permas, Kota Bogor.

BOGOR-TODAY.COM – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor melakukan Inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Anyar blok C dan D di Jalan Nyi Raja Permas, Kota Bogor, pada Kamis (21/12/2023).

Sidak yang dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah ini untuk mengecek harga kebutuhan pokok di Kota Bogor menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Masyarakat tidak perlu khawatir dan bisa berbelanja dengan tenang karena ketersediaan pangan di Kota Bogor menjelang Nataru sangat tercukupi dan aman,” ujar Syarifah.

Di tempat yang sama, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bogor, Dewi Kurniasari mengatakan, di sidak kali ini selain memantau ketersediaan pangan juga memantau harga berbagai kebutuhan pokok. Dari hasil sidak diketahui harga cabai merah, cabai merah keriting dan cabai rawit sudah mulai turun dibandingkan dua pekan lalu.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Senin 20 Mei 2024

“Harga cabai merah keriting sekitar Rp 60 ribu dan cabai rawit merah sekitar Rp 85 ribu. Turunnya harga cabai berkat pasokan yang sudah mulai banyak mengalir ke Kota Bogor,” ujarnya.

Ia melanjutkan, harga komoditas lainnya seperti beras dan gula pasir tetap alias tidak mengalami peningkatan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya. Beberapa pasar di Kota Bogor juga sudah diguyur dengan beras SPHP yang harganya Rp 54.500 per lima kilo. Meski begitu, ada kenaikan sedikit dari bawang merah.

“Harga gula pasir Rp 18 ribu sementara harga bawang merah Rp 45 ribu. Inflasi bulan November Kota Bogor 2023 yoy sebesar 3,64 persen. Sampai Desember 2023 kami akan menjaga nilai inflasi Kota Bogor tetap di bawah 4  persen,” terangnya.

BACA JUGA :  Festival Ayam dan Telur jadi Target Heri Antasari Turunkan Angka Stunting di Kota Bogor

Ia melanjutkan, di sidak pasar ini pihaknya juga melakukan uji mutu untuk melihat kandungan pangan yang dijual pedagang. Uji mutu ini dilakukan untuk memastikan komoditas dagang sapi, daging ayam dan cabai aman alias tidak berbahaya. Uji pada daging sapi untuk memastikan daging tidak di oplos dengan daging celeng atau babi, pada daging ayam untuk melihat kandungan formalinnya dan cabai untuk melihat kandungan timbalnya.

“Alhamdulillah semua komoditas pangan di blok C dan D aman,” katanya.***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================