Penemuan Mayat Pria Mengambang di Sungai Cisangkuy Gegerkan Warga Bandung

Penemuan Mayat Pria Mengambang di Sungai Cisangkuy

BOGOR-TODAY.COM – Penemuan sesosok mayat pria mengambang di aliran Sungai Cisangkuy, Kampung Palasari, Desa Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Masyarakat setempat digegerkan dengan adanya kejadian ini.

Adanya penemuan mayat tersebut dibenarkan Kapolsek Pameungpeuk Kompol Imron Rosyadi. Menurutnya mayat ini terlihat oleh warga dan terbawa aliran sungai.

“Mayat itu ditemukan warga saat terbawa hanyut di aliran sungai, kemudian didekati oleh masyarakat,” ujar Imron saat dikonfirmasi, Minggu (11/2/2024).

Setelah diidentifikasi, mayat tersebut merupakan warga Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung berinisial DG (40). Identitas korban terungkap melalui kartu identitas yang ditemukan di saku bajunya. Demikian dijelaskan Imron.

“Diketahui dari identitas KTP yang ditemukan di saku baju korban,” kata Imron.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, 14 Mei 2024

Setelah menemukan identitas korban, pihak kepolisian langsung mendatangi keluarga korban.

“Keluarga korban telah membenarkan DG meninggalkan rumah mereka selama tiga minggu terakhir,” ucapnya.

Dalam keterangan dari keluarga kata Imron, mereka juga mengungkapkan korban telah mengalami kondisi depresi yang cukup parah.

“Korban mempunyai penyakit wasir atau hemoroid dan pernah dioperasi di RS Santosa, sekitar 3 bulan yang lalu tetapi penyakitnya kambuh kembali karena korban pernah mengangkat galon air,” kata Imron.

Selain itu, menurut keluarga korban mengungkapkan bahwa DG telah menyatakan keinginan untuk bunuh diri karena beban penyakitnya dan tekanan ekonomi yang dialaminya.

“Korban juga pernah bilang kepada pihak keluarganya, ingin bunuh diri karena penyakitnya dan faktor ekonomi,” kata Imron.

BACA JUGA :  Pentingnya Patologi Anatomik, Ini Jadwal Dokternya di RSUD Leuwiliang

Korban juga menurut keluarga bekerja di salah satu travel, yang kerjaannya tak menentu dan mendapatkan uang kisaran Rp50.000 hingga Rp100.000 per minggu. Meski penyebab pasti kematian belum dapat dipastikan apakah karena jatuh atau bunuh diri, keluarga korban menolak untuk melakukan autopsi.

“Tidak di ketahui pastinya korban jatuh atau menjatuhkan diri, di lokasi mana karena kebawa arus sungai Cisangkuy sampai ke wilayah Pameungpeuk,” ucapnya.

Pihak keluarga korban baik istri, oran gtua dan kakak korban sudah menerima kematian korban sebagi musibah dan menolak untuk diautopsi.

“Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga dan selanjutnya akan dimakamkan,” ucapnya.(NET*)

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================