BOGOR-TODAY.COM Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor telah melakukan berbagai inisiatif dan kerjasama yang inovatif untuk mengendalikan inflasi guna mencegah kenaikan harga barang dan jasa yang signifikan dan terjadi secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu.
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengatakan bahwa terkait harga barang pokok maupun kebutuhan pangan di bulan Ramadan dan lebaran, yang terpenting dari TPID terus melakukan pemantauan harga dan cek lapangan.
“Jadi jika ada tren dalam satu minggu ada kenaikan, tentu harus segera komunikasi dengan pihak terkait, terutama yang terpenting dengan pihak Bulog,” katanya.
Sehingga lanjut Atang, jika ketersediaan pasokan berkurang dan persediaan terbatas, maka bisa digunakan sebuah pasar melalui cadangan beras pemerintah.
Senada dengan Ketua DPRD, Ketua TPID Kota Bogor yang juga Sekretaris daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan pihaknya rutin melakukan pembahasan terkait kebutuhan pangan di Kota Bogor.
“Kita kan rutin membahas. Jadi semua kita lihat dari komoditas-komoditas, mana yang naik mana yang tersedia. Kemudian kalau tidak ada misalnya, kita kumpulkan dengan distributornya. Mereka persoalannya di mana,” katanya.
Setelah itu selanjutnya segera diambil langkah kerja sama dengan daerah-daerah produsen yang juga sudah terjalin komunikasi dengan pihak pedagang dan pasar.
“Jadi kalau ada daerah yang surplus, tapi komoditi kita kurang, kita kerja sama untuk pengambilan itu dan sebaliknya, Alhamdulillah sejauh ini inflasi kita normal di 3,3 persamaan,” jelasnya.