Minum Air Garam Bisa Atasi Kelebihan Air dalam Tubuh, Benarkah? Simak Ini

BOGOR-TODAY.COMKelebihan air atau retensi air adalah salah satu masalah yang ternyata dialami banyak orang. Namun, apakah benar cara untuk menghilangkannya dengan konsumsi air garam?

Benerapa orang mungkin sudah pernah mengalami masalah ini tanpa mereka sadari. Kondisi ini terjadi ketika cairan menumpuk di dalam tubuh. Penumpukan cairan ini biasa terjadi dalam sistem peredaran darah atau rongga tubuh.

Akibat dari penumpukan cairan itu sendiri antara lain seperti pembengkakan di tangan, kaki, pergelangan tangan hingga wajah.

Ciri lain yang menandakan kamu terkena resistensi air yaitu ketika merasa berat badan naik dengan cepat. Bisa jadi berat itu bukan datang dari lemak, melainkan dari cairan atau air berlebihan dalam tubuh.

Masalah retensi air seperti ini bisa terjadi karena perubahan hormonal dan asupan natrium tinggi. Salah satu cara mengatasinya dengan menyeimbangkan elektrolit.

Banyak orang pun mulai minum air garam di pagi hari untuk menghilangkan masalah tersebut. Namun, apakah cara ini aman dan ampuh dalam mengatasi masalah retensi air?

Simak penjelasannya di bawah ini.

  1. Penyebab retensi air

Retensi air dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan hormonal, asupan natrium tinggi, dehidrasi, dan kondisi medis tertentu.

Gejala umumnya meliputi pembengkakkan di tangan, kaki, pergelangan kaki, serta kembung atau bengkak di perut.

Natrium merupakan salah satu komponen garam dan berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh. Mengonsumsi terlalu banyak natrium dapat menyebabkan retensi air dan membuat tubuh menahan kelebihan cairan.

BACA JUGA :  Sukoharjo Geger, Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas di Selokan Siwal

Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah ini, banyak orang sering disarankan untuk mengurangi asupan natrium.

Banyak orang mungkin berhenti makan makanan terlalu asin atau junk food. Namun, mereka beralih ke mengonsumsi air garam yang tentu mengandung natrium. Lantas, bagaimana kata ahli?

  1. Kata ahli soal asupan air garam

Meskipun benar air garam memiliki efek diuretik dan meningkatkan frekuens buang air kecil, ide bahwa meminumnya di pagi hari dapat menghilangkan retensi air tidak berdasar.

Faktanya, konsumsi air garam, terutama dalam jumlah banyak dapat menyebabkan dehidrasi dan justru dalam beberapa kasus malah memperburuk retensi air.

Kajal Aggarwal, ahli gizi di Delhi, India memperingati jika garam mengandung natrium yang mana natrium merupakan elektrolit dalam tubuh manusia. Jika natrium terlalu rendah atau tinggi, akhirnya menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh.

Ahli diet dan gizi klinis ini juga menyebut jika konsumsi air garam dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan retensi cairan. Kemudian akan menambah berat air pada tubuh seseorang.

Namun, Kajal menyarankan pasien dengan tekanan darah rendah yang mengalami gejala pusing, bisa mengonsumsi air garam ini. Atlet yang melakukan olahraga berat juga disarankan mengonsumsi air garam untuk mengatasi ketidakseimbangan elektrolit.

Shikha Agarwal, pendiri Nurture and Health & Wellness Expert juga memiliki pendapat serupa. Konsumsi air garam di pagi hari tidak akan menghilangkan retensi air, karena justru bisa memperburuknya.

BACA JUGA :  10 Persen Angka Kematian ASN Akibat Penyakit Tidak Menular, Sekda Kota Bogor Tingkatkan Sosialisasi

Shika menjelaskan, asupan garam yang berlebihan mengganggu keseimbangan cairan. Menyebabkan ginjal menahan air untuk mengencerkan kadar natrium yang meningkat. Sehingga, menyebabkan pembengkakan dan edema.

Menurutnya, asupan garam tinggi juga meningkatkan tekanan darah dan mengganggu keseimbangan elektrolit. Sehingga, akan memperburuk retensi air.

Daripada mengonsumsi air garam, lebih disarankan untuk menjaga pola makan seimbang dan membatasi asupan garam sepanjang hari.

  1. Cara lain untuk mengatasi retensi air

Beberapa ahli memang berpendapat jika minum air garam di pagi hari bisa membantu membuang kelebihan cairan tubuh dan mengurangi retensi air.

Mereka mengklaim, air garam bisa bertindak sebagai diuretik, menyebabkan peningkatan buang air kecil dan pembuangan cairan tertahan.

Meskipun minum air garam setiap pagi bukanlah ide yang baik, Sangeeta Twari, ahli diet klinis menjelaskan jika seseorang bisa mengonsumsi sedikit garam dengan air di pagi hari.

Garam yang dilarutkan bisa garam Himalaya atau garam laut. Masukan sedikit garam tersebut ke air, larutkan, dan minum saat perut masih kosong.

Perlu diingat untuk mengonsumsi air garam ini dalam jumlah sedang. Jangan lupa konsultasikan terlebih dahulu pada ahli kesehatan. Selain cara ini, jangan sampai lupa juga untuk menjaga pola makan seimbang, tetap terhidrasi, dan aktif secara fisik. (*)

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================