10 Persen Angka Kematian ASN Akibat Penyakit Tidak Menular, Sekda Kota Bogor Tingkatkan Sosialisasi

Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Foto: Aditya/Bogor-today.com)

BOGOR-TODAY.COM – Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) selama tiga tahun terakhir mengalami kenaikan jumlah, terutama pada dua penyakit, yakni Hipertensi dan Diabetes Melitus.

Dinkes merinci, Hipertensi menempati urutan pertama dengan jumlah kasus sebanyak 56.411 pada tahun 2021, meningkat menjadi 63.579 pada 2022 dan kembali meningkat pada tahun 2023 dengan 82.165 kasus.

Sedangkan untuk Diabetes Melitus, pada tahun 2021 jumlah kasus mencapai 17.601. Meningkat di tahun 2022 dengan 17.670 kasus dan meningkat lagi pada tahun 2023 dengan jumlah kasus sebanyak 21.297.

BACA JUGA :  Kecelakaan Gadis Pengendara Motor di Grobogan Jadi Korban Tabrak Lari Truk Batu Bara

Para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor diharapkan mampu menjadi role model bagi masyarakat. Dengan melakukan deteksi faktor risiko PTM sedini mungkin. Salah satunya dengan inovasi Pamong Walagri terintegrasi SIMPEG yang sudah di launching beberapa hari lalu.

Pada Kamis (16/5/2024) pagi, Sekretaris Daerah (Sekda), Syarifah Sofiah mengumpulkan para Sekretaris Dinas (Sekdis) di Hotel Permata, Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor. Sekda ingin, Pamong Walagri terus disosialisasikan kepada para ASN lebih massif lagi.

BACA JUGA :  DPRD Kota Bogor Ajukan Banding Atas Raperda Pinjol

“Pamong Walagri ini sudah berjalan enam sampai tujuh tahun, namun memang capaiannya masih sekitar 33 persen dari total 6 ribu lebih ASN di Kota Bogor. Maka kita juga lakukan evaluasi,” kata Syarifah.

======================================
======================================
======================================