Pedagang Keluhkan Pasca Relokasi PKL di Kawasan Puncak, Beginilah Solusi dari Tutur Sutikno Cawabup Kabupaten Bogor

TUTUR SUTIKNO

BOGORTODAY.COM –  Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan pembongkaran terhadap 331 lapak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Puncak. Proses relokasi ini, sempat memicu demonstrasi dari para pedagang yang merasa dipaksa untuk pindah. Sehingga terjadi kericuhan antara masyarakat dengan aparat keamanan.

Pembongkaran kios dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama meliputi area dari Simpang Taman Safari Indonesia hingga Paralayang Bukit Gantole. Selanjutnya, tahap kedua akan segera dilaksanakan dengan menargetkan 194 lapak PKL.

Tutur Sutikno selaku bakal calon Wakil Bupati Kabupaten Bogor, terjun langsung ke lokasi bekas pembongkaran PKL. Tutur Sutikno merasa bahwa kondisi saat ini lebih teratur, namun masih ada catatan dalam memberikan solusi yang tepat bagi seluruh pedagang.

BACA JUGA :  Sosialisasi Program, Musyafaur Rahman Gencar Bertemu Warga Kabupaten Bogor

“Tentu kondisi sekarang lebih teratur dan bersih. Namun perlu dicarikan solusi terlebih dahulu untuk pedagang di sekitar sini” ucap Tutur Sutikno, Jumat (19/7)

“Sudah seharusnya melibatkan para pedagang dalam perencanaan dan pelaksanaan relokasi, agar bersifat adil dan humanis” tegasnya kembali

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah mempersiapkan tempat untuk PKL di Rest Area Gunung Mas. Akan tetapi, baru terisi sebanyak 150 PKL yang mulai berdatangan dan berjualan di Rest Area tersebut.

Para PKL di kawasan Puncak sangat bergantung pada usaha jualan mereka untuk kehidupan sehari-hari. Dengan adanya relokasi, mereka harus menghadapi penurunan jumlah pelanggan dan pendapatan. Selain itu, pedagang juga mengeluhkan bahwa fasilitas yang disediakan oleh pemerintah belum sepenuhnya memadai.

BACA JUGA :  Menggali Potensi Puncak, Destinasi Wisata Berkelanjutan Berbasis Budaya Lokal

Pak Ujang salah satu PKL yang terdampak relokasi di kawasan Puncak dan memulai berjualan lagi dari awal di Rest Area Gunung Mas. Ia merasa bahwa masih banyak yang perlu dibenahi terutama fasilitas, agar menarik pelanggan datang.

“Masih banyak PR yang perlu dibenahi mulai dari fasilitas parkiran untuk keamanan, kemudian fasilitas air. Kedepannya semoga diadakan promosi supaya lebih rame” ucap Pak Ujang, Jumat (19/7/2024).

“Masalahnya yang rame baru depannya doang, kebelakangnya masih sepi” sambungnya kembali.

Pedagang juga mengeluhkan kondisi ruko di Rest Area Gunung Mas, membuat tidak nyaman pelanggan, terutama saat hujan.

======================================
======================================
======================================