JAKARTA, TODAY — Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menemukan 38 jenis narkoba dari 251 jenis narkoba yang ada di dalam maupun luar negeri. Potensi InÂdonesia bagi wilayah edar narkoba masih sanÂgat besar. Bahkan kecenderungan Indonesia saat ini bergeser menjadi produsen. Kapolri Jenderal Badrodin HaiÂti mengatakan, saat ini baru ada 38 jenis narkoba yang berhasil beÂredar di Indonesia. “Angka terseÂbut masih jauh dari jumlah yang beredar di pasar internasional. Ada 38 jenis yang masuk IndoneÂsia dari 251 yang beredar di pasar internasional,†kata Badrodin saat memberikan sambutan di pelantiÂkan Komjen Budi Waseso sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional, Selasa (8/9/2015).
Angka tersebut bisa terungkap dari beberapa penindakan yang berhasil dilakukan oleh Polri atauÂpun BNN. Pengungkapan tersebut juga memunculkan fakta bahwa Indonesia benar-benar sudah bisa membuat narkoba sendiri.
Melihat kenyataan itu, BadroÂdin berharap Kepala BNN baru, Komisaris Jenderal Budi Waseso segera melakukan pencegahan agar narkoba jenis baru tidak masÂuk. Tak hanya pencegahan, penÂangkalan pun ditekankan Badrodin agar segera dilakukan.
Salah satu cara yang BadroÂdin tekankan agar bisa mencegah peredaran narkoba di IndoneÂsia adalah bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain. Dengan itu maka baik BNN ataupun Polri bisa mencegah narkoba jenis baru masuk ke Indonesia. “Perkuat koordinasi dengan Kementerian, lalu pemerintah daerah, juga dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat,†katanya.
Badrodin juga menginginkan agar BNN di bawah kepemimpinan Budi Waseso bisa semakin eksis dalam memberantas narkotika. Ia berharap mimpi Indonesia bebas narkoba bisa terwujud. “Saya juga berterima kasih kepada Komjen Anang Iskandar atas pengabdian luar biasa dalam memimpin BNN,†kata Badrodin.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso siap menggandeng TentaÂra Nasional Indonesia dalam pemÂberantasan narkoba. Pria yang akrÂab disapa Buwas ini menilai, mafia narkoba harus diperangi bersama-sama. “Mafia yang masih bisa berÂoperasi di lapas atau di mana saja akan ditindaklanjuti. Saya akan kerja sama dengan pemangku keÂbijakan atau kalau perlu saya akan libatkan TNI,†kata Buwas di KanÂtor BNN, Selasa (8/9/2015).
Tak hanya TNI, seluruh unsur masyarakat menurut Buwas perlu ikut serta agar narkotik tidak masÂuk ke Indonesia, bahkan kalau meÂmungkinkan hilang peredarannya.
Menurut Buwas, penanggulanÂgan peredaran narkotik dan psikoÂtropika bukan hanya pekerjaan polisi semata, melainkan seluruh elemen masyarakat. Meski koorÂdinasi dengan beberapa elemen tersebut masih bersifat wacana, bukan berarti mantan Kabareskrim Polri itu akan kerja lambat. Dia menargetkan semua pekerjaannya bisa selesai cepat. “Targetnya seceÂpat mungkin. Saya ingin cepat kaÂrena penanganan narkoba ini harus dengan semangat dan agresif,†kata Buwas.
(Yuska Apitya Aji)