BOGOR, TODAY – Perusahaan DaeÂrah Air Minum (PDAM) Tirta KahuriÂpan Kabupaten Bogor mulai menÂgalami krisis air dengan menurunnya debit sumber air akibat kemarau berkepanjangan pada tahun ini.
Hal itu disebabkan oleh menipÂisnya sumber air baku dari Sungai Ciliwung, Cikeas, Cimanceuri, CibÂeet dan Ciburai hingga 40 persen. “Memang ada penurunan kuantitas debit air di sungai-sungai itu hingga 40 persen. Tapi pelayanan tidak terÂganggu kok,†ujar Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan, Hadi Mulya Asmat.
Pelanggan PDAM di Kabupaten Bogor sendiri mencapai 160.000 orang dan bertambah 20.000 orang pasca Hari Jadi Bogor karena PDAM memberikan diskon 50 persen unÂtuk biaya pemasangan perangkat PDAM baru.
“Meski ada beban tambahan, setiap rumah yang sudah berÂlangganan PDAM kami pastikan mendapat pasokan air 20-25 kubik per bulannya. Kemungkinan beÂsar pasokan terganggu jika sampai Agustus nanti, hujan tak kunjung turun,†lanjut Hadi.
Meski sumber air yang dimiliki PDAM terus berkurang, pasokan air untuk daerah-daerah kekeringan masih dapat dilakukan oleh PDAM untuk mendukung Badan PenangÂgulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
“Sejak Juni lalu, kurang lebih 500 ribu liter air bersih sudah disalÂurkan untuk kebutuhan masyarakat yang mengalami krisis air bersih di wilayah kekeringan. Kami juga beruÂsaha untuk selalu siap jika BPBD memang membutuhkan bantuan kami untuk pasokan air,†urainya.
Sementara itu, Kepala BPBD, Koesparmanto mengatakan jika setelah kemarau ini, bencana lain yang paling ditakutkan adalah taÂnah longsor karena kondisi tanah labil jika curah hujan tiba-tiba menÂjadi tinggi.
“Habis kemarau terus musim hujan, yang paling diwaspadai itu adalah tanah longsor. Kan pas keÂmarau itu, tanah menjadi retak-reÂtak dan membuat rentan akan terÂjadinya pergeseran begitu musim hujan tiba,’ ujar Koesparmanto.
Ia membeberkan, wilayah yang memiliki risiko besarkan mengalÂami bencana longsor terdapat di wilayah Bogor timur kini menjadi daerah terparah dan mengalami kekeringan.
“Hapir semua wilayah yang memiliki perbukitan dan wilayahnÂya sekarang kekeringannya paling parah,†ungkapnya.
Ia menambahkan, masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan karung-karung berisi pasir untuk menahan pergerÂakan tanah tatkala musim hujan yang berguna untuk mencegah taÂnah tidak amblas.
(Rishad Noviansyah)