BOGOR-TODAY.COM, AUSTRALIA – Peneliti dari Organisasi Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Industri Persemakmuran Australia (CSIRO), Nigel Beebe yang merupakan kepala penulis dalam studi ini menyebutkan nyamuk Aedes Aegepty yang terinfeksi bakteri akan mengalami sejumlah perubahan pada komponen reproduksinya.

Kemudian nyamuk betina yang kawin melakukan pembuahan dengan nyamuk jantan tersebut akan menelurkan telur-telur yang tidak bisa menetas.

BACA JUGA :  Rahasia Orang Jepang Miliki Kulit Mulus dengan Konsumsi Makanan Sehat Ini

“Wolbachia adalah salah satu bakteri yang bisa ditemukan di banyak serangga,” ucap Beebe.

“Hal ini membuat sebuah metode sterilisasi yang baik; metode ini tidak berimbas pada kondisi nyamuk secara keseluruhan,” tambahnya.

Dilansir dari Remonews.com, Rabu (13/10/2021) Beebe mengatakan penekanan populasi nyamuk ini tidak akan memberikan efek negatif pada ekosistem.

BACA JUGA :  8 Penyebab Susah Turunkan Berat Badan, Simak Ini

“Nyamuk ini hanya terdapat di area perkotaan. Mereka biasanya menggigit manusia, seperti 95 persen. Tata kota adalah sebuah ekosistem buatan, sehingga menghilangkan nyamuk dari ekosistem tersebut tidak akan menjadi masalah,” ujarnya.

============================================================
============================================================
============================================================