BOGOR TODAY – Progres revitÂalisasi Terminal Baranangsiang mulai dimatangkan. Pemkot BoÂgor akan melakukan penyegaÂran kerjasama dengan PT PanÂcakarya Grahatama Indonesia (PGI).
Walikota Bogor Bima Arya telah memberikan sinyal bahwa optimalisasi tetap akan dilanjut. Ini dilakukan agar sejalan dan berbarengan dengan program pembangunan Light Rail Transit (LRT) sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 TaÂhun 2015 tentang Percepatan PeÂnyelenggaraan Light Rail Transit terintegrasi dengan wilayah JaÂkarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. “Terminal Baranangsiang akan segera dibangun, karena nanti ujung pembangunan LRT itu adalah terminal Baranangsiang sesuai keinginan Presiden. PemÂbanguna LRT juga harus selesai di masa kepemimpinban saya, yaitu di tahun 2018 mendatang,†ujarnya.
Bima mengimbuh, saat ini, pihaknya sedang mempersiapÂkan desain terminal sesuai denÂgan kondisi yang akan datang. Desain itu akan segera disepakati oleh PT. PGI selaku pelaksana pembangunan terminal BarananÂgsiang. Pertemuan intensif juga akan dilakukan antara Pemkot Bogor dengan PT. PGI, karena selain desain, ada berbagai konÂsep perencanaan pembangunan seperti, mengatur porsi termiÂnal, pengaturan bis, parkir LRT, termasuk sky wark, park and ride, dan fasum penunjang. “Kita sedang intensif melakukan perteÂmuan dan menyepakati rencana pembangunan terminal BarananÂgsiang. Kita juga sedang menyÂiapkan pembuatan addendum baru dengan PT. PGI terkait renÂcana pembangunan di terminal Baranangsiang,†tegasnya.
Bima menambahkan, proÂgres pembangunan terminal di kawasan Tanah Baru untuk seÂmentara terhenti karena adanya rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT). PembanguÂnan Light Rail Transit (LRT) dari Jakarta akan berujung di lahan terminal Baranangsiang, otomaÂtis pembangunan terminal harus disesuaikan dengan adanya perÂencanaan pembangunan nasiÂonal tersebut. “Saat ini kita akan focus memberikan dukungan untuk pembangunan ujung dari LRT itu. Semua perencanaan kedepannya akan disesuaikan, dan progress sky wark juga akan dijalankan berhubungan langÂsung dengan LRT,†tutupnya.
(Guntur Eko Wicaksono)