JAKARTA, TODAYÂ – Malaysia akan membuka pintu perbaÂtasannya bagi tiga ribu penÂgungsi Suriah dalam tiga tahun ke depan.
Menurut Perdana Menteri Najib Razak, Malaysia sebagai negara Muslim juga memiliki tanggung jawab untuk menjamin hidup kelompok Syiah yang hiÂjrah akibat diskriminasi di negaÂranya.
“Inilah alasan Malaysia seÂlama bertahun-tahun menamÂpung orang yang kabur dari perang, kelaparan, dan pengaÂniayaan. Kami sudah menamÂpung ratusan ribu imigran dan akan menampung lebih banyak ketika ada situasi kemanusiaan mengerikan di Laut Andaman,†ujar Najib dalam pidatonya di siÂdang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York.
Seperti dilansir Channel NewsAsia, sekitar empat juta pengungsi Suriah membanjiri negara tetangga sejak perang sipil pecah pada 2011. Menurut Najib, dibutuhkan solusi interÂnasional untuk menangani krisis migrasi ini.
Najib mengatakan bahwa dunia harus menghargai kemaÂnusiaan. Gelombang pengungsi dari Suriah yang lari dari negaÂranya sendiri harus menjadi perÂhatian dunia.
“Hanya ketika kita mampu melampaui silo ras dan iman, hanya ketika kita melihat gambaÂran imigran yang putus asa, korÂban ekstremis, dan mereka yang direndahkan karena kelaparan dan kemisikinan, dan melihat mereka bukanlah musuh, tapi saudara,†tutur Najib.
Ia kemudian membahas foto Aylan Kurdi, bocah berusia tiga tahun yang ditemukan terkapar tewas di pesisir lautan Turki. Najib mengajak masyarakat unÂtuk merefleksikan jika kejadian tersebut menimpa keluarga sendiri.
“Jika kita melihat foto mengerikan dari Aylan Kurdi yang berusia tiga tahun terdamÂpar dan melihat muka anak kita sendiri di wajah tak bersalah bocah itu, kita akan melakukan yang terbaik untuk diri sendiri,†katanya.
Menutup pidatonya, Najib berkata, “Orang di seluruh peÂlosok dunia memohon pertolonÂgan. Kita tidak bisa, kita tidak boleh, mengabaikannya,†tanÂdasnya.
(Imam/net)