BANDUNG, today – Menjelang pertandingan laga kedua babak semifiÂnal Piala Indonesia 2015 yang berlangsung di StaÂdion Jalak Harupat Sabtu (10/10/2015).
Pelatih PERSIB Bandung Djadjang Nurdjaman mengawali kemÂbali sesi latihan yang dikhususkan untuk mengukur kondisi fisik para pemain. Pada pelaksanaannya, para pemain dipisahkan sesuai dengan tingkat kebugarannya.
“Latihan hari ini 90 menit, naÂmun ada pemisahan, satu rekap di training, bagi yang baru kembali dari Tenggarong kemudian ditinggal plus main hanya beberapa menit termaÂsuk tidak main ada latihan kondisionÂing. Itu saja hanya menjaga fisik supaya tetap prima,†ujar Djadjang Nurdjaman saat ditemui di Lapang Sasko AD, Selasa (6/10/2015).
Latihan tersebut digelar Djadjang karena melihat laga sebelumnya kurang bagus dan perlu banyak evaluasi. Menurut dia, menÂgubah gaya permainan dan kembalinya para pemain yang sudah melewati huÂkuman akumulasi kartu pasti bisa memÂbuahkan hasil sesuai yang diharapkan.
“Pasti banyak yang di evaluasi, terutama di lini tengah dan depan yang kurang menggigit dan harus saya ubah total ketika kita main di sini. Harus lebih agresif. Pemain yang kemaÂrin tidak main, Sabtu bisa diturunkan semua.†ujarnya menambahkan.
Selain persiapan fisik, Djadjang juga sudah merancang strategi khusus. Dan motivasi terbeÂsar kali ini, menurutnya adalah dengan adanya suporter di stadion akan membuat suasana berbeda pada laga melawan Mitra Kukar nanti.
“Yakin, dengan atmosfer sepak bola di Jalak Harupat tambah dukungan suporter, saya pikir motivisi mereka (para pemain PERSIB) akan naik lagi. Terus ada strategi khusus dan berbeÂda dari sebelumya,†ujarnya.
Ia mengakui bila persaingan mulai babak delapan besar Piala Presiden semakin ketat. Persib Bandung yang menorehkan hasil maksiÂmal di fase grup dengan tiga kemenangan dan 10 gol tanpa kemasukkan, akhirnya runtuh di babak delapan besar dan semi final.
Maung Bandung harus kebobolan langsung tiga gol kala bertandang ke Stadion Segiri SamarinÂda menghadapi Pusamania Borneo FC (PBFC).
Hasil tersebut sekaligus mengantarkan Atep cs menelan kekalahan pertama di turnamen gagasan Mahaka ini. Beruntung sang Pangeran Biru mampu membalikkan keadaan saat leg kedua di Si Jalak Harupat dan berhak melaju ke semi final.
Rintangan belum usai, Mitra Kukar menjegal Persib di leg pertama semi final. Kembali tim kebanggaan bobotoh ini menelan kekalahan di Pulau Borneo dengan skor tipis 1-0 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong.
“Memang lawan-lawan di babak 8 besar dan semi final semakin berat, semakin seimbang, tidak seperti fase grup kita menang telak terus waktu di grup,†tutur Djanur.
Lebih lanjut, ia menuturkan jika persaingan yang ketat adalah konsekuensi masuknya baÂbak delapn besar.
Lawan semakin tangguh, motivasi berlipat, serta persaingan yang saling sikut menyikut memperebutkan juara di akhir turnamen.
“Itu konsekuensi masuknya babak 8 besar, lawan makin bagus dan tangguh, dan persainÂgan semakin ketat,†ucap Janur menambahkan.
Membahas mengenai peluang timnya ke baÂbak final, Janur mengungkapkan bahwa Firman Utina dan kolega tak boleh lengah di leg kedua semi final. Gawang I Made Wirawan harus terÂjaga dari kebobolan dan berusaha meraih keÂmenangan dengan selisih dua gol.
“Harus kita enggak boleh kebobolan lagi, apalagi kita butuh 2-0 untuk ke final. Kita berÂharap pertahanan kita semakin solid di perÂtandingan nanti,†paparnya.
Bisa ke Final
Bek tengah PERSIB Achmad Jufriyanto mengakui jika pertandingan menghadapi Mitra Kukar merupakan laga berat.
Namun ia percaya dengan usaha dan kerja keras yang akan dilakukan semua pemain, PERSIB bisa melalui pertandingan kedua babak semifinal Piala Presiden 2015, sekaligus memastikan lolos ke babak final.
Pria yang karib disapa Jupe ini mengatakan, PERSIB beberapa kali menghadapi situasi yang sama dan dapat melaluinya denÂgan kekompakan tim.
Seperti saat menghadapi PusaÂmania Borneo FC untuk memÂperebutkan tiket semifinal. Maung Bandung dapat meraih kemenanÂgan dengan perjuangan maksimal.
“Jujur pertandingan nanti sanÂgat berat buat PERSIB, tapi dari pertandingan sebelumnya sering pada situasi seperti ini. Insya AlÂlah kita bisa mengembalikan keadaan lagi supaya kita bisa lolos ke final,†kata Jupe di Mess PERSIB, Rabu (7/10/2015).
Banyak penilaian yang mengatakan lawanÂnya sebagai tim yang kurang produktif dibantah oleh Jupe.
Menurutnya, hal tersebut adalah berdasarkan statistik dan tidak bisa dijadikan patokan pada perÂtandingan, Sabtu (10/10/2015) nanti. Tim yang lolos semifinal tetap tim yang tangguh dan wajib diwaspadai.
“Mereka tetap lolos ke semifinal berarti tidak bisa dibilang tim biasa saja, itu hanya statistik kalau main bola kan di atas lapangan. Kita harus mencetak gol cepat untuk memudahkan mencetak gol beriÂkutnya,†ucapnya.
Pertarungan PERSIB kontra MiÂtra Kukar akan menjadi laga hidup mati bagi kedua tim.
Pertandingan tersebut menjadi laga penentuan siapa yang akan melaju ke babak final. PERSIB membutuhkan kemenangan denÂgan selisih dua gol, sementara MiÂtra Kukar hasil imbang pun sudah memastikan lolos final.
(Imam/net)