JAKARTA, TODAY — Pemilihan presiden sudah lama berlalu. Kini setahun sudah Jokowi-Kalla memimpin Indonesia. Namun persinggungan Koalisi Merah PuÂtih (KMP) di bawah kendali PraboÂwo Subianto dan Koalisi IndoneÂsia Hebat (KIH) di bawah kemudi Megawati Soekarnoputri belum juga berakhir.
Belakangan komunikasi KMP dan KIH kembali memanas. SebabÂnya, adalah beda sikap menjelang paripurna RAPBN 2016 yang bakal digelar akhir Oktober ini.
Bola panas kembali digulirkan KMP. Barisan Prabowo Subianto itu menggelar pertemuan di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan. Agenda utama pertemuan ini adalah persiapan KMP menjelang paripurÂna DPR tentang RAPBN 2016. “Kan jelang akhir masa sidang, kami mau tradisikan ke publik, termasuk media. Hak masyarakat harus tahu APBN karena itu pentÂing sekali, Kadang suka nggak perhatian sama APBN, kami mau menarik perhatian masyarakat terhadap APBN,†kata Sekretaris Koordinator KMP Harian, Fahri Hamzah, kepada wartawan di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta, Rabu (28/10/2015) petang.
KMP sepertinya akan membeÂsarkan isu ini menjelang paripurÂna RAPBN 2016. Memang santer dikabarkan KMP bakal kembali berduel dengan KIH melalui mekanisme voting pengesahan RAPBN 2016.
“Belanja setahun akan kita sahkan sebulan mendatang. PubÂlik perlu melihat postur APBN kita. Jadi budget deal betul-betul dipantengin,†katanya.
Selain itu juga dibahas perÂsoalan lain seperti realisasi dana desa. Juga dibahas terkait penaÂnaman modal negara di BUMN. “Selain itu kami mau beri duÂkungan pada alokasi dana desa. Sesuai janji Presiden Jokowi Rp 1,4 miliar per desa. Kami cermati alokasi makin besar dalam penaÂnanann modal negara di BUMN, ini bisa jadi masalah besar kalau nggak diawasi. Kita mau mantau penerimaan pajak bagaimana?†pungkasnya.
Sejumlah tokoh tampak suÂdah hadir ke lokasi pertemuan, diantaranya Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Waketum GerÂindra Edhy Prabowo, Ketum GolÂkar Aburizal Bakrie, Koordinator Harian KMP Idrus Marham, SekÂretaris Koordinator Harian KMP Fahri Hamzah, dan Presiden PKS Sohibul Iman. Belum tampak ada perwakilan PPP, PBB dan PAN yang hadir dalam pertemuan ini.
“Pembahasan tentang APBN, kami sangat concern bahwa APBN itu bisa selesai tepat waktu. Apalagi kita tahu pembicaraan di internal Komisi masih belum seleÂsai,†kata Ketua Umum Partai GolÂkar Aburizal Bakrie (Ical) dalam jumpa pers di Bakrie Tower, KaÂwasan Episentrum Kuningan, JaÂkarta Selatan, Rabu (28/10/2015).
Ical menyebut ada enam KomiÂsi di DPR yang belum selesai memÂbahas perihal RAPBN itu. Ical meÂnyebut lima di antara enam Komisi itu yakni Komisi I, IV, V, VII, dan XI. “Sehingga kalau belum selesai, kita perlu pikirkan bersama untuk diselesaikan,†katanya.
Meski begitu, Ical berharap APBN bisa selesai tepat pada wakÂtunya, yakni 30 Oktober nanti. Bila belum juga selesai, bisa-bisa pemerintah menggunakan APBN 2015 meski nantinya sudah masuk tahun 2016. “Saya berharap yang terbaik, secara teknis, keenam Komisi DPR itu bisa selesai, bisa malam ini, bisa besok pagi seleÂsai. Tetapi juga materi-materinya diserahkan,†kata Ical.
Fenomena unik nampak di persamuhan ini. Amien Rais yang merupakan representasi Partai Amanat Nasional (PAN) nampak menghiasi kursi pertemuan. PaÂdahal, PAN telah menyatakan duÂkungan ke pemerintah Jokowi.
Ketum PAN Zulkifli Hasan, sendiri memilih tak hadir ke perteÂmuan tersebut. “Saya sedang pleÂno DPP PAN,†kata Zulkifli, Rabu (28/10/2015). “PAN pleno DPP, pesertanya seluruh pengurus DPP dan anggota Fraksi PAN DPR RI. Yang pertama agendanya evaluÂasi monitoring persiapan Pilkada serentak,†tambah Zulkifli.
Perang Tanding Jilid II
Paripurna DPR tentang pengesahan RAPBN 2016 menÂjadi undang-undang seolah jadi medan tempur baru KMP vs KIH. Baik KMP maupun KIH sudah mempersiapkan diri menghadapi pengambilan keputusan penting tersebut.
KMP sudah merapatkan bariÂsan, bahkan sudah melobi Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui perteÂmuan silaturahim politik Selasa (20/10/2015) di The DharmawaÂngsa Hotel, Jaksel. Semua petinggi KMP hadir dalam pertemuan itu seperti Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie, Ketum PPP Djan Faridz, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra plus Ketum PD SBY yang hadir memenuhi undangan.
Pertemuan itu membahas evaluasi setahun Jokowi-JK plus rencana menghadapi paripurna RAPBN 2016 di DPR. Namun kekuatan KMP tak kompak juga, Ketum PAN Zulkifli Hasan yang telah menyatakan mendukung pemerintahan hadir di pengujung acara dan hanya mengikuti sesi bersalaman. Pun SBY yang datang memenuhi undangan juga tak memastikan bakal mendukung KMP jikalau paripurna tersebut berakhir voting.
Panasnya KIH vs KMP diraÂsakan betul di DPR. NasDem, salah satu parpol KIH, menginÂgatkan KMP agar jangan sampai menyandera RAPBN 2016 demi kepentingan rakyat. “Kami haÂrapkan rekan-rekan KMP di DPR melalui fraksi memainkan politik yang pro pembangunan dan menÂgutamakan kepentingan negara. Kami percaya mudah-mudahan tidak ada politik saling menyanÂdera,†kata anggota Badan AngÂgaran DPR dari Fraksi NasDem, Johnny G Plate, Rabu (28/10/2015)kemarin.
KMP yang menyadari disengÂgol pun bereaksi keras. PKS langÂsung menegaskan bahwa munÂdurnya pengesahan RAPBN 2016 yang jadi salah satu pemicu keteÂgangan tak lain karena kesalahan pemerintah. “Tuduh menuduh itu biasa, lihat realitanya. PemerÂintah yang sebabkan perlambatan ini,†kata anggota DPR dari PKS, Hidayat Nur Wahid di Gedung DPR, Senayan, kemarin.
Terpisah, Ketua DPR Setya Novanto menyatakan, jika samÂpai akhir bulan ini pemerintah belum menyelesaikan RAPBN 2016, maka pemerinatah terpakÂsa menggunakan anggaran 2016 dengan porsi yang sama dengan APBN 2015.
Menurutnya, RAPBN 2016 harus rampung pada tanggal 30 Oktober nanti. Padahal, rancanÂgan awal RAPBN seharusnya seÂlesai pada 22 Oktober lalu. ‘’Jika belum selesai, maka konsekuenÂsinya pemerintah menggunakan APBN 2015. Ini efeknya akan tiÂdak baik,†kata Setya Novanto kepada wartawan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Menurut Setnov, saat ini angÂgaran masih dalam sinkronisasi antara komisi dan banggar. Ia memberikan kesempatan untuk memberikan koreksi jika ada yang tidak sesuai, dan hal itu menurutnya sudah disampaikan kepada presiden Jokowi. ‘’Saya hanya menunggu, siklus angÂgaran sudah kita lakukan, mudah-mudahan berjalan baik,’’ ujar dia.
Selain itu, dirinya mengaku telah menghubungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum kunÂjungannya ke Amerika Serikat. Saat itu, Setnov meminta Jokowi tidak mengikutsertakan menteri-menteri yang terlibat dalam pemÂbahasan Rancangan Anggaran BeÂlanja Negara (RAPBN) 2016.
(Yuska Apitya Aji)