ROMA, Today – Ada pemandangan yang berbeda dari laga derby kota Roma atau derby della capitale di Serie A akhir pekan kemarin. Atmosfer Stadion Olimpico tak seperti biasanya karena ultras kedua tim memboikot laga.
Derby antara Roma dan Lazio seÂlalu jadi salah satu laga terpanas di Italia. Atmosfer pertandingan yang berapi-api juga didukung oleh keÂlompok suporter garis keras (ultras) yang hadir di stadion.
Tapi itu tak terjadi di laga derby Roma, Minggu (8/11/2015) malam WIB kemarin. Stadion Olimpico yang biasanya penuh saat derby tampak kosong di sektor di belakang kedua gawang.
Baik curva sud, tempat kelompok ultras Roma biasanya berada, mauÂpun curva nord, yang selalu diisi suÂporter Lazio, terlihat kosong. Tidak ada pula koreografi yang biasanya dipertontonkan oleh kedua curva sebelum laga. Hanya segelintir orang yang terlihat duduk di sektor terseÂbut. Diperkirakan hanya ada sekiÂtar 35 ribu penonton yang mengisi Stadion Olimpico yang berkapasitas hingga 72 ribu orang itu.
Kelompok ultras Roma dan Lazio rupanya kompak memboikot laga derÂby della capitale. Langkah tersebut diÂambil sebagai bentuk protes terhadap keputusan otoritas setempat yang membagi curva menjadi dua bagian dengan menempatkan pembatas teÂpat di tengah-tengahnya. Pembagian itu dilakukan untuk memudahkan polisi masuk ke dalam sektor tersebut kalau terjadi kerusuhan.
Protes yang dilakukan oleh dua kelompok suporter garis keras di kota Roma itu bukan baru terjadi saat derby. Mereka sudah absen dari stadion sejak awal musim sebagai bentuk penolakan terhadap pembaÂgian curva.
Absennya ultras dari pertandinÂgan derby della capitale disayangkan oleh gelandang Roma, Alessandro Florenzi. Dia menilai derby terasa berbeda tanpa kehadiran suporter di kedua curva.
“Derby harusnya jadi sebuah pesta. Saya ingin merasakannya (atÂmosfer derby) 100 persen, tapi pada akhirnya saya cuma merasakan 99 persen. Saya harap orang-orang memperhatikannya juga,†ucap FloÂrenzi kepada Sky Sport Italia seperti dikutip Gazzetta dello Sport.
Meski absen dari stadion, kelomÂpok ultras tetap memberikan dukunÂgan kepada timnya dengan cara yang berbeda. Mereka berkumpul di luar hotel tim dan meneriakkan chant-chant saat para pemain berangkat menuju stadion.
Pertandingan derby itu sendiri pada akhirnya dimenangi oleh Roma. Giallorossi mengalahkan Lazio denÂgan skor 2-0 lewat gol Edin Dzeko dan Gervinho.
(Adil | net)