TAIPAN minyak Reza Chalid masih tak diketahui keberadaannya. Kejaksaan Agung (Kejagung) membutuhkan keterangannya terkait penyelidikan dugaan pemufakatan jahat dalam pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin.
RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Kita masih tahap peÂnyelidikan, kita sekaÂdar mengundang pihak yang mempuÂnyai relevansi dan urgensi, kita undang,†ucap Jaksa Agung Muhammad PraseÂtyo di kantornya, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Jumat (11/12/2015).
Maroef dan Menteri ESDM Sudirman Said sudah dimintai keterangan oleh jaksa penyeÂlidik. Sementara Novanto dan Reza belum menyambangi KeÂjagung.
Khusus untuk Reza, PraÂsetyo menyebut bahwa jaksa telah menelusuri alamat rumah Reza. Namun sayangnya Reza disebut sudah tidak menempati kediamannya yang lebih dari 1 tersebut. “Untuk Reza Chalid, ternyata rumahnya tidak hanya satu, semua rumah sudah diÂkunjungi, yang bersangkutan tidak lagi tinggal di situ, pergi dan lebih jelas lagi ketika keÂmarin ketemu dengan Menkum HAM Yasonna Laoly, beliau mengatakan ternyata (Reza) sudah pergi ke luar negeri, kita dengar dia punya kantor di luar negeri,†kata Prasetyo.
Meskipun begitu, PraseÂtyo berharap Reza memenuhi undangan Kejagung untuk dimintai keterangan. “Untuk memenuhi undangan untuk dimintai keterangan, berkaitan pengungkapan masalah huÂkum,†kata Prasetyo.
Sementara itu, Menko PolÂhukam Luhut Binsar Pandjaitan marah terkait kasus yang meliÂbatkan Ketua DPR Setya NovanÂto. Dia marah karena kasus ini mulai mengusik keluarganya. “Itu yang buat saya jadi lama-lama menyatakan kenapa ini enggak adil? Saya ingin orang yang bilang ini tunjukkan salah saya di mana! Saya terganggu, anak saya yang tentara aktif, saya sendiri, istri saya. Saya inÂgin berhadapan dengan orang-orang yang bilang ini. Jangan negeri ini dirusak berita tak benar!†tegas Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (11/12/2015).
Luhut menjelaskan, pada tanggal 17 Juni 2015 telah diÂberikan memo kepada Presiden Jokowi untuk tidak memperÂpanjang kontrak Freeport IndoÂnesia. Sementara percakapan antara Novanto, Riza Chalid dan Presdir PT Freeport IndoÂnesia Maroef Sjamsoeddin yang dipermasalahkan itu dilakukan tanggal 8 Juni 2015.
“Kalau dibilang saya ini diÂminta ngomong ke Pak Jokowi untuk perpanjang Freeport, apa buktinya?†imbuh dia.
Luhut menegaskan siap buÂka-bukaan jika dipanggil MKD DPR terkait sidang ini. Dia tak terima jika dirinya belum disiÂdang tetapi opini yang muncul menyudutkan dia. “Siapa saja, saya akan pertaruhkan untuk menghadapi itu. Saya hanya ingin mengabdi ke Negara ReÂpublik Indonesia ini di umur saya segini. Saya hanya tunduk ke petinggi saya yang kebetulan Presiden RI,†tandasnya. (net)